Paus Leo XIV: Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza Realistis, Hamas Diminta Terima Proposal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 06:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Paus Leo XIV. Paus Leo XIV. (ANTARA)

Ntvnews.id, Vatikan - Paus Leo XIV menilai rencana perdamaian 20 poin yang diumumkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait konflik Gaza sebagai usulan yang realistis. Ia mendesak kelompok Palestina, Hamas, agar mau menerimanya sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan.

“Kami berharap mereka menerimanya; sejauh ini tampaknya proposal itu realistis,” kata Paus kepada wartawan di luar Villa Barberini sebelum kembali ke Vatikan, sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis, 2 Oktober 2025.

Paus menegaskan bahwa gencatan senjata dan pembebasan sandera menjadi kunci utama, sambil menambahkan bahwa ada unsur-unsur penting dalam rancangan tersebut.

Terkait keberadaan armada kemanusiaan yang tengah mendekati Gaza di tengah meningkatnya ketegangan, Paus Leo menekankan perlunya penyaluran bantuan segera.

“Ada keinginan untuk merespons darurat kemanusiaan yang nyata,” ujarnya, seraya berharap agar tidak ada lagi kekerasan dan semua pihak tetap dihormati.

Baca Juga: Paus Leo XIV Serukan Perdamaian dan Solidaritas untuk Rakyat Gaza

Selain itu, Paus juga menyoroti retorika terbaru Amerika Serikat mengenai potensi penggunaan senjata nuklir, setelah Menteri Pertahanan Pete Hegseth mengumpulkan jajaran militer di bawah lembaga yang kini disebut Departemen Perang.

“Cara berbicara seperti ini mengkhawatirkan,” tegasnya, menyebut bahwa hal tersebut mencerminkan meningkatnya eskalasi.

“Kami berharap ini hanya retorika. Kami berharap rencana ini berhasil, tapi jangan sampai terjadi perang; kita harus bekerja demi perdamaian,” tambahnya.

Sehari sebelumnya, Senin (29/9), Trump mengumumkan rencana 20 poin dalam konferensi pers bersama Kepala Otoritas Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.

Baca Juga: Israel Serang Gereja, Paus Leo Serukan Gencatan Senjata

Isi dari rencana itu mencakup pembebasan semua sandera Israel dengan imbalan pembebasan puluhan tahanan Palestina, pelucutan penuh senjata Hamas, penarikan bertahap pasukan Israel, hingga pembentukan komite teknokrat Palestina yang bersifat apolitis untuk mengelola Gaza.

Dalam rancangan tersebut juga disinggung kemungkinan adanya jalan menuju penentuan nasib sendiri dan berdirinya negara Palestina, meski tidak sebagai jaminan mutlak.

Sejak Oktober 2023, lebih dari 66.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, tewas akibat serangan Israel di Gaza. Pengeboman tanpa henti membuat wilayah itu tak layak huni, serta menimbulkan kelaparan massal dan merebaknya penyakit.

x|close