Ntvnews.id, New York - Dana Anak-anak PBB (UNICEF) menyerukan evakuasi segera terhadap 25 bayi yang sakit atau prematur dari inkubator di Kota Gaza, Palestina, demi menyelamatkan nyawa mereka.
Dilansir dari Al Arabiya, Rabu, 1 Oktober 2025, seruan ini muncul setelah pasukan pendudukan Israel menargetkan Rumah Sakit Al-Helou. Fasilitas medis tersebut diketahui menampung hampir setengah dari bayi-bayi yang saat ini berada dalam kondisi kritis.
Menurut sejumlah sumber medis di Jalur Gaza, tank-tank Israel telah mengepung rumah sakit itu. Di dalamnya, terdapat sekitar 12 bayi di inkubator, sementara area sekitarnya terus dibombardir.
Rumah Sakit Al-Helou, yang memiliki berbagai unit pelayanan termasuk ruang perawatan kanker dan unit perawatan bayi baru lahir, dilaporkan menjadi sasaran dua kali tembakan artileri Israel. Akibatnya, lebih dari 90 orang, termasuk tenaga medis dan pasien, terjebak di dalam gedung tanpa bisa keluar karena akses masuk dan keluar rumah sakit telah ditutup oleh militer Israel.
Baca Juga: Indonesia Tekankan Akuntabilitas sebagai Kunci Perdamaian Palestina saat di Dewan HAM PBB
Sebelumnya, pada 23 September, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengumumkan bahwa instalasi oksigen sentral di Rumah Sakit Al Quds, Tal Al Hawa, Kota Gaza, berhenti berfungsi setelah ditembaki pasukan Israel.
Dalam pernyataan resminya, PRCS memperingatkan bahaya besar yang mengancam keselamatan pasien dan tenaga medis. Mereka menegaskan bahwa lumpuhnya sistem oksigen tersebut terjadi setelah rumah sakit kembali menjadi target serangan Israel.