Kemenag Kutuk Aksi Kekerasan yang Nistakan Kesucian Rumah Ibadah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 14:19
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama Aesad Hidayat. ANTARA/Asep Firmansyah Direktur Urusan Agama Islam Kementerian Agama Aesad Hidayat. ANTARA/Asep Firmansyah (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta -Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus mengecam keras tindakan kekerasan yang menewaskan seorang pemuda musafir di Masjid Agung Sibolga, Sumatera Utara. Peristiwa tersebut dianggap mencederai dan menodai kesucian tempat ibadah.

“Menyatakan secara bersama-sama mengutuk tindakan kekerasan, apalagi ini di tempat ibadah, yang akan mengotori kesucian tempat ibadah,” ujar Direktur Urusan Agama Islam Kemenag, Arsad Hidayat, di Jakarta, Rabu.

Arsad menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan, terlebih jika terjadi di rumah ibadah — tempat yang seharusnya menjadi ruang bagi umat untuk berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ia juga mendorong aparat penegak hukum agar segera menindaklanjuti kasus tersebut sesuai prosedur hukum.

“Meminta kepada pihak-pihak, terutama aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan sesuai dengan koridor hukum yang berlaku tentunya,” ujar Arsad.

Lebih lanjut, Arsad menjelaskan bahwa Kementerian Agama dalam beberapa tahun terakhir terus menggencarkan kampanye konsep Masjid Ramah, yaitu menjadikan masjid sebagai tempat yang inklusif dan terbuka bagi seluruh kalangan masyarakat.

Baca Juga: Gubernur Sumut Bobby Sayangkan Warga Simeulue Tewas di Masjid Agung Sibolga

“Pada Lebaran lalu, kami meluncurkan program Masjid Ramah Musafir atau pemudik, dimana lebih dari 1.500 masjid di seluruh Indonesia dibuka untuk para pemudik agar dapat beristirahat selama perjalanan. Ini bagian dari upaya menjadikan masjid sebagai tempat yang ramah bagi siapa pun,” kata Arsad.

Ia menambahkan, Kemenag terus mendorong agar seluruh masjid di Indonesia menjadi ruang yang ramah bagi berbagai kelompok, termasuk musafir, lanjut usia, penyandang disabilitas, anak-anak, serta masyarakat dengan perbedaan latar belakang.

Selain itu, Kementerian Agama juga berencana untuk melanjutkan program serupa pada perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang, guna memperkuat semangat inklusivitas rumah ibadah.

“Insya Allah pada Natal dan Tahun Baru nanti, kami kembali menghadirkan program Rumah Ibadah Ramah terhadap Pemudik. Ini bagian dari implementasi nyata agar tempat ibadah, khususnya masjid, benar-benar menghadirkan kenyamanan bagi masyarakat,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, Kemenag telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Perhubungan serta para pengelola masjid di berbagai provinsi di Indonesia untuk mendukung inisiatif tersebut.

“Kami ingin memastikan bahwa semangat ramah dan terbuka ini menjadi bagian dari wajah masjid-masjid di Indonesia,” kata dia.

(Sumber : Antara)

x|close