Kemenag Libatkan Kiai dan Gus Bahas Standar Bangunan Pesantren Pasca Insiden Al Khoziny

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Okt 2025, 16:44
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sejumlah santri melaksanakan doa bersama untuk korban meninggal ambruknya mushalla Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di masjid kompleks Pondok Pesantren Tahfidz Tebuireng 16 Wadas, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (5 Oktober 2025). Kegiatan shalat ghaib dan doa bersama sebagai wujud solidaritas dan keprihatinan sesama santri tersebut untuk mendoakan agar korban meninggal mendapat husul khotimah, korban luka segera sembuh dan tim SAR diberi kelancaran dalam proses evakuasi musibah ambruknya mushalla ponpes Al Khoziny Sidoarjo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc. Sejumlah santri melaksanakan doa bersama untuk korban meninggal ambruknya mushalla Ponpes Al Khoziny Sidoarjo di masjid kompleks Pondok Pesantren Tahfidz Tebuireng 16 Wadas, Kandangan, Temanggung, Jawa Tengah, Minggu (5 Oktober 2025). Kegiatan shalat ghaib dan doa bersama sebagai wujud solidaritas dan keprihatinan sesama santri tersebut untuk mendoakan agar korban meninggal mendapat husul khotimah, korban luka segera sembuh dan tim SAR diberi kelancaran dalam proses evakuasi musibah ambruknya mushalla ponpes Al Khoziny Sidoarjo. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/foc. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) menegaskan pentingnya menetapkan ketentuan mengenai standar bangunan pesantren guna mencegah terulangnya peristiwa robohnya gedung di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, beberapa waktu lalu. Pembahasan mengenai hal tersebut akan melibatkan para kiai, gus, dan pemangku kepentingan pesantren.

“Terkait standar bangunan, itu akan kita bahas bersama dengan para kyai, gus, dan stakeholders pesantren,” ujar Kepala Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al Asyhar, di Jakarta, Senin, 6 Oktober 2025.

Thobib menjelaskan bahwa peristiwa di Pesantren Al Khoziny menjadi perhatian serius Menteri Agama (Menag). Sebagai bentuk kepedulian, Menag langsung meninjau lokasi kejadian.

“Menag sudah berkunjung beberapa hari lalu. Menag melihat langsung sebagai upaya Kemenag memahami masalah dan berempati kepada para korban dan pesantren. Menag hadir untuk mengetahui dan melihat langsung apa yang terjadi di sana,” kata Thobib.

Baca Juga: Tragedi Ponpes Al Khoziny, AHY Serukan Penegakan Standar Konstruksi Bangunan Publik

Ia menambahkan, dari hasil kunjungan tersebut, Menag menilai ada sejumlah hal yang perlu dibenahi ke depan. Tragedi di Pesantren Al Khoziny diharapkan menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak untuk menyusun langkah perbaikan dan pencegahan agar insiden serupa tidak terulang.

Kemenag, lanjutnya, memiliki tanggung jawab bersama pesantren untuk memastikan setiap bangunan memberikan rasa aman dan nyaman bagi para santri.

Kemenag juga berencana menggelar diskusi bersama pimpinan pesantren untuk membahas prosedur pembangunan yang sesuai standar.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU (Pekerjaan Umum) dan pihak terkait untuk menyosialisasikan dan memberikan pengetahuan agar seluruh proses pembangunan ke depan sesuai standar,” kata dia.

Baca Juga: Kementerian Agama Tunjukkan Kepemimpinan Nasional dalam Inovasi Pengelolaan Wakaf Uang

Lebih lanjut, Thobib menegaskan bahwa pesantren merupakan lembaga khas Indonesia yang memiliki peran besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan, kebudayaan, serta pembentukan karakter bangsa.

“Masyarakat tidak perlu khawatir memasukkan anaknya ke pesantren. Kami dari Kemenag akan terus mengawal hal ini agar masalah ini tidak terjadi di masa mendatang,” ujarnya.

(Sumber: Antara) 

x|close