Ntvnews.id, Jakarta - Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI menerima penghargaan dalam ajang BWI Award 2025, yang digelar bersamaan dengan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia (Rakornas BWI) di Jakarta, Jumat (2/8).
Penghargaan diberikan kepada Prof. Dr. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag., Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, atas keberhasilan program Gerakan Wakaf Uang ASN Kementerian Agama yang dinilai sebagai inisiatif pengumpulan wakaf uang ritel terbanyak secara nasional.
Acara pembukaan turut dihadiri oleh Menteri Agama RI Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., Ketua MPR RI, para pimpinan kementerian/lembaga, Sekretaris Jenderal Kemenag, unsur pimpinan BWI, serta ratusan peserta dari institusi keuangan syariah, organisasi filantropi, nazhir, dan tokoh-tokoh masyarakat.
Rakornas BWI 2025 mengusung tema: “Gerakan Indonesia Berwakaf: Meneguh Asta Cita Menuju Indonesia Emas”, sebagai wujud komitmen memperkuat peran wakaf dalam transformasi sosial ekonomi berbasis keuangan syariah nasional.
Dalam keterangannya kepada media, Prof. Waryono menegaskan bahwa penghargaan tersebut merupakan bukti keseriusan Kemenag dalam mendorong inovasi pembiayaan sosial berbasis wakaf yang berkelanjutan.
“Gerakan wakaf uang ASN Kemenag adalah bentuk nyata kontribusi kolektif aparatur negara dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Melalui wakaf, kita tidak hanya menjalankan ibadah, tetapi juga membangun fondasi kesejahteraan bersama secara berkelanjutan,” ujar Prof. Waryono dari website kementerian agama RI.
Ia menjelaskan bahwa komitmen ini diperkuat melalui Surat Edaran Menteri Agama RI Nomor SE.1 Tahun 2021, yang mendorong ASN Kemenag untuk menjadi pelopor wakaf uang secara rutin, sukarela, dan turut meningkatkan literasi wakaf di lingkungan kerja.
“Hingga saat ini, Gerakan Wakaf Uang ASN Kemenag telah menghimpun dana lebih dari Rp5,3 miliar, yang dikelola melalui instrumen Sukuk Wakaf Ritel (SWR003). Imbal hasilnya yang mencapai lebih dari Rp558 juta telah digunakan untuk mendanai program sosial, pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat,” tambahnya.
Selain itu, inovasi wakaf uang juga dikembangkan untuk mendukung berbagai sektor strategis. Tercatat:
• Gerakan Wakaf Dana Abadi Pendidikan Islam telah mengumpulkan Rp14.763.983
• Wakaf Untuk Kesejahteraan Penyuluh Agama sebesar Rp2.259.000
• Wakaf Dana Abadi PTKIN meskipun masih dalam tahap awal, telah menghimpun partisipasi dengan total Rp135.000
Menurut Prof. Waryono, berbagai inisiatif tersebut menunjukkan antusiasme publik yang perlu terus ditumbuhkan dengan pendekatan edukatif, kolaboratif, dan transparan.
“Kita ingin menjadikan wakaf sebagai gerakan nasional yang inklusif, transparan, dan berdampak luas. Kementerian Agama siap menjadi motor penggerak inovasi wakaf uang di tanah air,” pungkasnya.