Ntvnews.id, Jakarta - Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan bahwa pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto selama dua jam tidak menyinggung pembahasan mengenai proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh).
Jonan menjelaskan bahwa pertemuan yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 3 November 2025 malam itu, sepenuhnya merupakan sesi diskusi dan tukar pikiran terkait sejumlah program pemerintahan yang sedang dijalankan Presiden Prabowo.
“Saya nggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau nggak tanya ke saya pandangannya apa, nggak,” kata Jonan saat menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan pembahasan topik kereta cepat.
Ia juga menegaskan tidak diminta memberikan pandangan atau masukan apa pun mengenai rencana perpanjangan jalur kereta cepat hingga Surabaya.
Baca Juga: Jokowi hingga Jonan Tiba di Roma Buat Ikuti Pemakaman Paus Fransiskus
“Nggak ada, saya sudah pensiun, saya nggak akan menyampaikan pendapat lah,” ujarnya.
Meski enggan memberikan komentar terkait isu strategis seperti tenor utang proyek kereta cepat maupun pengelolaannya, Jonan tetap memberikan apresiasi terhadap inovasi di bidang transportasi nasional.
 
 Kereta cepat Whoosh melintas di Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025). (ANTARA) 
“Saya pikir, mestinya beliau pasti punya kebijakan sendiri mengenai ini. Whoosh sendiri secara operasional bagus. Soal pengelolaannya bagaimana, hutangnya bagaimana, mungkin boleh tanya sendiri ke Presiden, karena tadi nggak dibahas,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Utus Jokowi, Thomas Djiwandono dan Jonan Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
Sementara itu, pemerintah tengah berupaya mencari solusi atas persoalan pembiayaan proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung. Pada hari yang sama, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan untuk menyampaikan laporan terkait perkembangan sektor infrastruktur, termasuk arah kebijakan penyelesaian utang proyek kereta cepat.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah membahas persoalan utang proyek tersebut dalam rapat terbatas bersama jajaran ekonomi, seperti Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dan CEO Danantara Rosan Roeslani.
Dalam rapat itu, Presiden meminta tim ekonominya menyiapkan berbagai opsi penyelesaian, seperti perpanjangan masa pinjaman atau alternatif skema pembayaran lainnya, agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap stabilitas ekonomi nasional.
            
 Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (NTVnews.id)