Prabowo Peringatkan Dunia Soal ‘Serakahnomics’ yang Hambat Pertumbuhan Ekonomi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Nov 2025, 10:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prabowo Subianto di KTT APEC Prabowo Subianto di KTT APEC (Istimewa)

Ntvnews.id, Gyeongju — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan di hadapan para pemimpin ekonomi dunia mengenai bahaya ekonomi yang serakah atau “Serakahnomics” yang menurutnya menjadi penghambat utama pertumbuhan sejati dan merusak keadilan.

Pesan itu disampaikan dalam pidatonya pada Pertemuan Para Pemimpin Ekonomi APEC (APEC Economic Leaders’ Meeting/AELM) di Gyeongju, Korea Selatan, Jumat, 31 Oktober 2025 waktu setempat.

Dalam forum yang dihadiri para kepala negara dan pemerintahan dari 21 ekonomi anggota APEC, Prabowo menegaskan bahwa dunia kini tengah menghadapi ancaman yang tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga moral dan sosial, yaitu keserakahan yang menjelma dalam bentuk korupsi, penyelundupan, penipuan, dan ekonomi gelap lintas negara.

“Kami di Indonesia sedang berjuang melawan korupsi, melawan penipuan, dan melawan greed economies — ekonomi serakah, yang menahan pertumbuhan sejati,” ujar Prabowo.

Baca Juga: Usai Bertemu PM Selandia Baru, Prabowo Tegaskan Komitmen Perkuat SDM Indonesia

Prabowo juga menyampaikan keprihatinan terhadap meningkatnya ketegangan global dan menurunnya rasa saling percaya di antara negara-negara di dunia, yang membahayakan stabilitas ekonomi.

Namun, ia menegaskan bahwa kawasan Asia-Pasifik tidak boleh menyerah pada keadaan ini.

"Asia-Pasifik tidak boleh menerima perpecahan sebagai takdirnya. Kita harus bangkit di atas rasa curiga dan ketakutan, dan kita harus membangun kembali kepercayaan di antara kita dan dalam perekonomian global,” tegasnya.

Menurut Prabowo, APEC didirikan atas keyakinan bersama akan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kerja sama lintas batas yang adil. Prinsip itu, katanya, tidak boleh pudar meskipun dunia sedang dilanda ketidakpastian.

“APEC memiliki misi inti untuk memfasilitasi perdagangan bebas dan investasi melalui kerja sama multilateral yang berpihak pada rasa kebersamaan di seluruh kawasan. Keyakinan ini harus terus kita pertahankan. Kita tidak boleh membiarkan fragmentasi merusak stabilitas yang telah lama menopang pertumbuhan kita,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Ingin Kirim Mahasiswa Indonesia Belajar Kedokteran dan Dokter Gigi ke Selandia Baru

Prabowo juga menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sebagai intinya.

"Indonesia berkomitmen pada sistem perdagangan multilateral berbasis aturan, dengan WTO sebagai pusatnya, agar semua pihak dapat bersaing di atas gelanggang yang setara,” kata Prabowo.

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang menyingkirkan sebagian pihak hanya akan melahirkan ketimpangan dan potensi konflik. “Pertumbuhan yang menyingkirkan adalah pertumbuhan yang memecah belah. Perpecahan menciptakan ketidakstabilan, dan ketidakstabilan tidak akan kondusif bagi perdamaian dan kemakmuran,” tegasnya.

Oleh karena itu, Prabowo menekankan bahwa inklusivitas dan keberlanjutan harus menjadi pedoman bersama dalam pembangunan ekonomi global.

"Inklusivitas harus menjadi pedoman kita. Keberlanjutan juga harus selalu menjadi kompas bagi masa depan dunia yang aman,” katanya.

Ia pun mengingatkan bahwa negara-negara APEC harus memastikan manfaat perdagangan dan investasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

"APEC harus memastikan bahwa manfaat perdagangan dan investasi menjangkau semua pihak, agar tidak ada satu pun ekonomi yang tertinggal,” ujarnya.

Ia menambahkan, kolaborasi publik-swasta di kawasan juga harus berorientasi pada kerja sama yang berpusat pada manusia (people-centered cooperation and economy), bukan pada segelintir elite.

"Memberdayakan usaha kecil melalui akses digital dan finansial sangat penting untuk membantu mereka terintegrasi dalam rantai nilai global,” lanjutnya.

Prabowo menyebutkan bahwa di Indonesia, prinsip itu telah diwujudkan melalui program nasional yang memperkuat koperasi dan pelaku usaha kecil.

“Kami memberdayakan UMKM, membangun ribuan koperasi, dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengambil peran lebih besar dalam ekonomi,” jelas Presiden.

Dalam pidatonya, Prabowo juga memperingatkan tentang tantangan yang bersifat lintas batas negara dan memerlukan solidaritas global untuk ditangani.

“Kita menghadapi tantangan besar: korupsi, penyelundupan, penipuan, dan kita membutuhkan kerja sama di antara komunitas APEC karena penyelundupan antarnegara tidak akan menguntungkan ekonomi kita,” ujarnya.

Ia juga menyoroti bahaya narkotika yang disebutnya sebagai ancaman terhadap stabilitas dan masa depan bangsa.

“Bahaya narkotika adalah ancaman bagi stabilitas dan masa depan kita. Ini sangat serius karena bersifat transnasional. Kita tidak dapat menghadapinya sendirian,” tegasnya.

Presiden menyerukan kerja sama multilateral untuk melawan kejahatan lintas negara seperti penyelundupan, pencucian uang, perdagangan manusia, dan narkoba yang merusak fondasi ekonomi dunia.

“Kita harus bekerja sama secara multilateral. Kita tidak bisa mengatasi bahaya ini sendirian,” katanya.

x|close