APEC 2025: Prabowo Puji Suasana Positif, Dunia Butuh Ketenangan untuk Pulihkan Ekonomi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Okt 2025, 17:43
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Prabowo Subianto di APEC Prabowo Subianto di APEC (Sekretariat Presiden)

Ntvnews.id, Gyeongju - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menilai suasana pertemuan para pemimpin ekonomi dunia dalam KTT APEC 2025 berlangsung positif dan konstruktif. Di tengah ketegangan geopolitik dan dinamika ekonomi global, Prabowo menegaskan pentingnya kerja sama dan ketenangan dunia untuk mendukung pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan.

Hal tersebut disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Christopher Luxon, di sela-sela rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2025 pada Jumat, 31 Oktober 2025.

“Alhamdulillah, ketemu Presiden Trump dari Amerika, jumpa dengan Presiden Xi Jinping. Saya dengar juga suasananya positif, lah. Dan ini yang kita harapkan, karena akan sangat memengaruhi ketenangan dunia. Dan ekonomi dunia sangat tergantung ketenangan,” ujar Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Dorong Pemberdayaan UMKM dan Kerja Sama Lawan Kejahatan Lintas Batas di APEC

Prabowo menegaskan bahwa saat ini dunia sedang menghadapi tantangan besar berupa perang tarif, ketegangan geopolitik, serta konflik di berbagai kawasan. Ia menilai, langkah-langkah diplomasi yang menurunkan suhu ketegangan dan membangun rasa saling percaya antarnegara menjadi kunci untuk menjaga kestabilan ekonomi global.

“Sekarang situasi dunia penuh ketidakpastian. Kemudian seolah ada perang tarif, kemudian geopolitik juga masih sangat rawan. Banyak sekali konflik. Kita berusaha untuk menurunkan suhu, meredakan,” imbuh Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Dorong Pemberdayaan UMKM dan Kerja Sama Lawan Kejahatan Lintas Batas di APEC

Dalam pertemuan bilateral dengan Luxon, Prabowo menyampaikan keinginan Indonesia untuk memperkuat kerja sama di bidang pertanian dan pendidikan, termasuk membuka peluang pengiriman lebih banyak mahasiswa Indonesia untuk belajar kedokteran dan kedokteran gigi di Selandia Baru.

Keduanya juga sepakat menjajaki kerja sama pengiriman pengajar Bahasa Inggris dari Selandia Baru guna memperluas akses pelatihan bahasa bagi pekerja Indonesia yang akan bekerja di luar negeri.

x|close