Cak Imin Luruskan Pernyataan Soal Alfamart-Indomaret

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Nov 2025, 08:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar meluruskan pernyataannya yang sebelumnya sempat menuai perhatian publik setelah menyebut bahwa keberadaan ritel modern seperti Alfamart dan Indomaret “membunuh UMKM”.

Dalam konferensi pers usai pertemuan bersama puluhan pemimpin redaksi media nasional di Jakarta, Jumat, 31 Oktober 2025, Muhaimin yang akrab disapa Cak Imin menegaskan bahwa pernyataannya tersebut tidak dimaksudkan sebagai serangan terhadap pelaku ritel besar, melainkan bagian dari evaluasi internal pemerintah dalam memperkuat daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Pernyataan saya itu dalam konteks evaluasi dua sisi. Pertama, evaluasi internal kepada jajaran pemerintah dan UMKM agar kita berbenah menghadapi raksasa besar seperti Indomaret dan Alfamart, mulai dari regulasi hingga peningkatan produktivitas,” ujar Cak Imin.

Ia menjelaskan, konteks kedua dari pernyataannya adalah bentuk ajakan kepada jaringan ritel modern agar dapat berkolaborasi dan membuka lebih banyak ruang bagi produk-produk lokal di tiap daerah.

Baca Juga: Cak Imin: Alfamart dan Indomaret Ancam Pertumbuhan UMKM

“Kita tidak memusuhi Indomaret dan Alfamart. Justru kita ingin mereka berkolaborasi dengan UMKM lokal. Misalnya di kota tertentu, ada produk daerah yang bisa masuk ke rak-rak mereka. Itu yang saya maksud,” jelasnya.

Menurutnya, beberapa jaringan ritel modern memang telah memberi tempat bagi produk UMKM di sejumlah wilayah, namun langkah tersebut masih perlu diperluas agar dampaknya lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.

Cak Imin menekankan, kolaborasi ini tidak hanya menguntungkan UMKM, tetapi juga memperkuat identitas ekonomi daerah dan membuka peluang pemerataan ekonomi di tingkat akar rumput. Karena itu, ia mendorong agar pemerintah memperkuat regulasi serta membangun sistem kemitraan yang lebih adil antara ritel besar dan pelaku usaha kecil.

“Transformasi ini penting. UMKM harus dibantu memperbaiki kualitas produk, sementara pemerintah memperkuat regulasi dan kemitraan yang adil,” ujarnya.

Sebelumnya, dalam acara “Satu Tahun Pemberdayaan Masyarakat: Langkah Awal Transformasi Bangsa” di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025, Cak Imin menyebut menjamurnya minimarket hingga pelosok desa dapat menjadi ancaman bagi ekonomi rakyat kecil. Menurutnya, ekspansi besar-besaran jaringan ritel modern berpotensi mempersempit ruang tumbuh bagi pelaku UMKM.

Baca Juga: Alfamart Resmi Ambil Alih Lawson, Nilai Transaksi Rp200 Miliar

Namun, ia menilai langkah sejumlah kepala daerah yang membuat peraturan daerah (perda) untuk menjaga keseimbangan ekosistem usaha lokal sebagai bentuk keberpihakan terhadap ekonomi rakyat.
“Banyak bupati membuat perda-perda sebagai langkah menghadapi gurita bisnis dari hilir ke hulu, dan itu patut diapresiasi,” ucapnya.

Sebagai bagian dari solusi jangka panjang, Cak Imin memperkenalkan program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang diharapkan mampu menjadi wadah pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas. Melalui koperasi ini, masyarakat desa didorong untuk memperkuat daya saing dan menciptakan rantai pasok ekonomi dari bawah.

“Program Koperasi Desa ini membawa harapan baru agar negara benar-benar hadir membangun kekuatan ekonomi dari bawah. Desa harus jadi motor ekonomi baru,” pungkasnya.

Pernyataan Cak Imin tersebut mencerminkan arah kebijakan Kemenko PM dalam menyeimbangkan dinamika antara ekonomi modern dan ekonomi rakyat. Dengan mendorong sinergi antara ritel besar dan UMKM, pemerintah berharap tercipta sistem ekonomi yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

x|close