Ntvnews.id, Seoul - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya bertemu dengan Presiden China Xi Jinping setelah ketegangan panjang akibat perang dagang antara kedua negara.
Trump diketahui berada di Asia sejak akhir pekan lalu. Ia memulai lawatannya di Malaysia, dilanjutkan ke Jepang, dan berakhir di Korea Selatan.
Pertemuan antara Trump dan Xi berlangsung di Korea Selatan pada Kamis, 30 Oktober 2025 pagi. Pertemuan itu diharapkan mampu meredakan konflik dagang yang semakin memanas antara AS dan China sejak Trump kembali menjabat pada Januari 2025.
Dilansir dari AFP, Jumat, 31 Oktober 2025, ini menjadi pertemuan pertama kedua pemimpin dalam enam tahun terakhir, sekaligus pertemuan tatap muka perdana sejak Trump kembali ke Gedung Putih pada awal tahun ini.
Trump dan Xi tampak berjabat tangan saat membuka pembicaraan yang berlangsung di Pangkalan Udara Gimhae, kota pelabuhan Busan. Agenda tersebut digelar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC.
Baca Juga: Xi Jinping Ajak Trump Jadikan China dan AS Mitra Juga Sahabat
Trump mengatakan dirinya berharap "pertemuan yang sangat sukses" dengan Xi, sembari memuji Presiden China itu sebagai "negosiator tangguh."
Sementara itu, Xi mengatakan kepada Trump bahwa dirinya "senang bertemu" dengan Presiden AS tersebut. Ia juga menegaskan keinginannya agar Beijing dan Washington dapat menjadi "mitra dan sahabat," meskipun kerap berbeda pandangan.
  Donald Trump berjabat tangan dengan Xi Jinping menjelang pembicaraan bilateral (Reuters)
 Donald Trump berjabat tangan dengan Xi Jinping menjelang pembicaraan bilateral (Reuters) 
"China dan AS dapat bersama-sama memikul tanggung jawab kita sebagai negara-negara besar dan bekerja sama untuk mencapai lebih banyak hal besar dan konkret demi kebaikan kedua negara dan seluruh dunia," kata Xi saat pertemuan dimulai.
Pertemuan tersebut diwarnai harapan besar untuk menstabilkan hubungan AS–China yang sempat retak. Ketegangan ekonomi global meningkat akibat aksi saling balas tarif dan pembatasan ekspor yang terjadi selama berbulan-bulan antara kedua negara.
Selain isu perdagangan dan tarif, kedua pemimpin juga diyakini membahas pembatasan ekspor logam tanah jarang oleh China, larangan teknologi tinggi dari AS, serta peran Beijing dalam perdagangan fentanyl ilegal.
Baca Juga: Xi Jinping: China dan AS Harus Tetap di Jalur yang Benar dalam Hubungan Bilateral
Trump dalam pertemuan itu didampingi oleh Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Menteri Keuangan Scott Bessent, dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick. Sementara Xi hadir bersama Menteri Luar Negeri Wang Yi, Menteri Perdagangan Wang Wentao, dan Wakil Perdana Menteri He Lifeng.
Meskipun sangat dinantikan, pertemuan keduanya berlangsung singkat, hanya sekitar 1 jam 40 menit, dan tertutup bagi media. Tidak ada pernyataan resmi mengenai isi pembicaraan yang dilakukan.
Setelah pertemuan usai, Trump segera meninggalkan lokasi dan menuju pesawat kepresidenan AS, Air Force One, di Busan. Ia sempat melambaikan tangan dan mengepalkan tinju sebelum pesawat lepas landas. Xi pun meninggalkan lokasi pertemuan menggunakan limusinnya.
 
             Arsip - Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu/py/am. (Antara)
 Arsip - Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu/py/am. (Antara)                              
                         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
             
             
             
             
             
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
         
             
             
             
            