Ntvnews.id, Jakarta – Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla, menyerukan kepada para pemimpin dunia agar berani menghentikan perang dan mewujudkan perdamaian sejati di tengah meningkatnya konflik global saat ini.
Jusuf Kalla menegaskan bahwa hanya perdamaian yang dapat menjamin masa depan umat manusia.
“Hanya perdamaian yang dapat menunjukkan keindahan masa depan,” ujar JK dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidatonya di forum International Meeting for Peace yang diselenggarakan oleh Komunitas Sant’Egidio di Roma, Italia, dengan tema “Berani Mewujudkan Perdamaian.”
Dalam pidatonya, JK menggambarkan perbedaan antara kondisi damai dan perang. “Dalam keadaan damai, anak-anak menguburkan ayah mereka karena sebab-sebab alami, namun dalam perang, ayah menguburkan anak-anaknya karena sebab-sebab buatan manusia,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Soroti Konflik Global dalam Sidang Kabinet: dari Konflik Israel-Iran hingga Thailand-Myanmar
Ia menjelaskan bahwa akar dari berbagai konflik di dunia seringkali muncul dari tiga faktor utama yang disebutnya sebagai “3G” yaitu God (agama), Glory (kemuliaan), dan Gold (kepentingan ekonomi). Ketiganya, bila disalahgunakan, dapat memicu keserakahan, fanatisme, dan supremasi yang berujung pada penderitaan kemanusiaan.
JK menilai bahwa dunia belum sepenuhnya belajar dari sejarah. Ia menyoroti berbagai konflik seperti perang Rusia-Ukraina dan krisis kemanusiaan di Gaza, di mana perempuan, anak-anak, dan warga sipil tak berdosa menjadi korban terbesar.
“Perang memecah manusia menjadi ‘kami’ dan ‘mereka’, menumbuhkan rasa curiga, dan menghancurkan harmoni kehidupan. Tidak ada yang menang dalam perang. Kemanusiaan selalu menjadi pihak yang kalah,” ujarnya.
Selain itu, JK juga menyinggung peran Amerika Serikat yang dinilainya memiliki pengaruh besar dalam upaya menghentikan konflik di Timur Tengah.
“Saya selalu mengatakan, hanya keberanian politik yang bisa menghentikan perang. Jika Amerika Serikat sungguh mau menghentikan perang maka perdamaian bisa tercapai,” kata JK.
Baca Juga: Prabowo Serukan Stabilitas Indonesia di Tengah Konflik Global
Ia menegaskan bahwa solusi dua negara (two-state solution) tetap menjadi jalan terbaik dalam menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina. JK juga membagikan pengalamannya berkomunikasi dengan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, di mana ia menilai rekonsiliasi antara Hamas dan Al Fatah menjadi kunci utama menuju perdamaian.
“Sebagai bangsa dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia akan tetap konsisten, jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina, maka Indonesia akan mengakui Israel sebagai negara merdeka,” ujarnya.
JK kemudian menutup pidatonya dengan pesan moral bahwa perang merupakan kegagalan peradaban manusia.
“Perang selalu merendahkan nilai kehidupan manusia. Hanya perdamaian yang dapat membangun peradaban dan menjaga martabat umat manusia,” kata Jusuf Kalla.
(Sumber: Antara)
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (17/7/2024). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom)