Israel Serang dan Cegat Tiga Kapal Flotila ke Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 16:45
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kapal-kapal yang tergabung dalam Flotila Global Sumud (GSF) bersiap untuk berlayar menuju Gaza, Palestina dari pulau Syros, Yunani, Minggu (14/9/2025). Kapal-kapal yang tergabung dalam Flotila Global Sumud (GSF) bersiap untuk berlayar menuju Gaza, Palestina dari pulau Syros, Yunani, Minggu (14/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Moskow — Global Sumud Flotila melaporkan pada Rabu bahwa tiga kapal mereka yang tengah berlayar menuju Jalur Gaza untuk menembus blokade Israel telah diserang oleh pasukan Zionis.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui platform X, kelompok tersebut menyebut, "Tiga kapal, Gaza Sunbirds, Alaa Al-Najjar, dan Anas Al-Sharif—telah diserang dan dicegat secara ilegal oleh militer Israel pada 04:34 am [01:34 UTC], 220 km dari pesisir Gaza."

Menurut otoritas urusan luar negeri Israel, seluruh penumpang kapal yang dicegat berada dalam kondisi aman dan sehat setelah dibawa ke pelabuhan Israel. Mereka kini menunggu proses deportasi.

Insiden ini terjadi hanya sepekan setelah pasukan Israel menyerang dan menyita kapal-kapal flotila ke Gaza pada Rabu, 1 Oktober 2025. Dalam operasi tersebut, lebih dari 470 aktivis dari sekitar 50 negara ditahan oleh otoritas Israel. Armada flotila itu diketahui berupaya mengantarkan bantuan kemanusiaan ke Gaza serta menentang blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah tersebut.

Baca Juga: Kapal Misi Freedom Flotilla ke Gaza Diserang Drone, Aktivis Sebut Aksi Terencana

Menurut keterangan Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab di Israel, Adalah, pada Senin, sebanyak 170 aktivis yang sebelumnya ditahan telah dideportasi. Mayoritas di antaranya dikirim ke Istanbul, sementara kelompok-kelompok kecil lainnya dikirim ke Italia dan Spanyol.

Blokade Israel terhadap Jalur Gaza telah berlangsung hampir 18 tahun. Wilayah berpenduduk hampir 2,4 juta jiwa itu kini menghadapi kondisi kemanusiaan yang sangat memprihatinkan.

Sejak Oktober 2023, serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 67.000 warga Palestina di Gaza sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta membuat wilayah kantong tersebut hampir tidak layak huni.

(Sumber: Antara) 

 

 
 
 
x|close