Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono merespons laporan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) terkait dugaan paparan zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada cengkih asal Indonesia yang diekspor oleh PT NJS.
Sudaryono, yang juga Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), menegaskan bahwa pihaknya masih menghimpun informasi sebelum mengambil langkah resmi.
“Kami sedang mengoleksi informasi lebih lengkapnya. Tentu saja, apa pun temuan harus kita cek dulu: sejauh mana, sebanyak apa, di daerah mana, dan kenapa," kata Sudaryono usai rapat pleno dan pengukuhan Pengurus Dewan Pimpinan Nasional HKTI 2025-2030 di Jakarta, Jumat, 3 Oktober 2025.
Sudaryono menambahkan bahwa dirinya tidak ingin memperbesar isu tanpa dasar yang jelas. Ia juga menegaskan hingga kini belum ada laporan langsung dari petani terkait dugaan tersebut.
Baca Juga: Wamentan: Produksi Beras 2025 Surplus 3,5 Juta Ton, Tak Perlu Impor
Sebelumnya, FDA melaporkan adanya dugaan cemaran radioaktif Cesium-137 pada produk cengkih dari Indonesia. Sebagai tindak lanjut, FDA memblokir seluruh impor rempah dari PT NJS.
Kasus ini mengikuti temuan pada Agustus lalu, ketika sejumlah ekspor udang beku dari Indonesia juga dikembalikan oleh FDA karena dugaan cemaran serupa.
Menanggapi hal itu, Satgas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan telah menyegel pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang diduga menjadi sumber cemaran.
Pemerintah juga melakukan langkah dekontaminasi di beberapa lokasi, menyiapkan fasilitas penyimpanan sementara limbah Cesium-137, serta memberikan penanganan kesehatan kepada warga yang terdampak paparan radiasi.
Baca Juga: Menteri PU Siagakan Alat Berat Bantu Evakuasi Ponpes Al Khoziny
(Sumber: Antara)