KLH Pastikan Lokasi Perusahaan Ekspor Cengkeh Miliki Tingkat Radiasi Normal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Okt 2025, 13:47
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq memberikan keterangan kepada wartawan usai Forum Kolaborasi Pemulihan Ekosistem Gambut di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Menteri LH/Kepala BPLH Hanif Faisol Nurofiq memberikan keterangan kepada wartawan usai Forum Kolaborasi Pemulihan Ekosistem Gambut di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan sementara pada perusahaan ekspor cengkeh PT NJS menunjukkan lokasi tersebut memiliki tingkat radiasi normal, meski sebelumnya dilaporkan tercemar Cesium-137.

Hanif menjelaskan, produk cengkeh PT NJS yang dilaporkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) diduga tercemar zat radioaktif Cesium-137 kini masih dalam proses pengembalian ke Indonesia.

"Barang re-impor belum datang. Jadi kita cek di perusahaannya. Di perusahaan ini kok angkanya beda dengan Cikande, kalau di Cikande kan sampai ketemu angka 1.000 mikrosievert per jam. Itu di sana rata-rata 0,07, 0,04. Itu nilai paparannya dari kondisi background alam," ujarnya usai menghadiri Forum Kolaborasi Pemulihan Ekosistem Gambut di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Baca Juga: KLH: Cemaran Cesium-137 Diduga Masuk dari Luar Negeri

Pemeriksaan dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan KLH, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Tim Gegana Polri.

Meski hasil pengukuran memperlihatkan tingkat radiasi normal, Hanif menegaskan pihaknya akan tetap meninjau langsung untuk memastikan kondisi lapangan.

"Angkanya berada pada background alam itu nol koma nol sekian. Itu yang saya tidak tahu ini dari mana, namun kami akan ke sana untuk memastikan itu," katanya.

Sebelumnya, FDA AS melaporkan dugaan cemaran radioaktif Cesium-137 pada produk cengkeh asal Indonesia yang diekspor oleh PT NJS. Akibatnya, lembaga tersebut memblokir seluruh ekspor rempah dari perusahaan tersebut ke AS.

Baca Juga: Isu Rumah Tangga Retak, Deddy Corbuzier: yang Lo Angkat Drama, Beda Kelas Bro!

Kasus cemaran Cesium-137 juga pernah dilaporkan FDA pada produk udang beku ekspor PT Bahari Makmur Sejati (BMS). Menindaklanjuti laporan itu, Satgas yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan melalui KLH/BPLH menyegel kawasan pabrik yang diduga menjadi sumber cemaran di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Pemerintah kini tengah melakukan dekontaminasi di sejumlah titik, mempersiapkan fasilitas penyimpanan sementara limbah Cesium-137, serta melakukan penanganan kesehatan bagi warga sekitar.

Zulkifli Hasan sebelumnya memastikan bahwa kasus kontaminasi Cesium-137 pada produk udang hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande dan tidak menyebar ke rantai pasok nasional maupun ekspor.

Baca Juga: PNM Dorong Minat Baca Anak Lewat Dukungan ke TBM Kolong Ciputat

(Sumber: Antara)

x|close