Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan dugaan sementara adanya cemaran radioaktif Cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, disebabkan oleh aktivitas peleburan besi dan baja yang berlokasi dekat pabrik pengolahan udang.
Usai menghadiri pengukuhan kader Gerakan Pilah Sampah di Jakarta Utara, Kamis, 11 September 2025, Hanif mengatakan pemerintah sudah menyegel dan melokalisasi titik yang terdeteksi tercemar.
“Memang diindikasi industri peleburan besi dan baja menjadi salah satu penyebabnya. Karena mungkin menggunakan scrap besi dan baja yang tidak termonitor pada saat dilebur,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri LH Tegaskan Pengawasan Ketat PT Gag Nikel di Raja Ampat
Hanif menambahkan, tim gabungan dari KLH, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Kepolisian RI, serta sejumlah pihak terkait telah menyisir lokasi tersebut. Menurutnya, penyegelan dan lokalisasi dilakukan di titik yang tercemar, dan penyisiran masih berlanjut hingga kini.
Terkait isu udang beku untuk ekspor ke Amerika Serikat yang dikembalikan, Hanif memastikan hasil pemeriksaan ulang terhadap lebih dari 10 kontainer tidak menemukan cemaran radioaktif.
“Ini yang kemudian agak susah ya, sudah terlanjur digembar-gemborkan udang kita. Ini padahal tidak semua dan hanya karena kecelakaan, keteledoran kecil saja. Jadi udang-udang kita masih aman,” jelasnya.
Ia menambahkan, pemerintah kini tengah menyusun langkah lanjutan yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
Baca Juga: DPR RI Dalami Sikap Calon Hakim Agung Soal Hukuman Mati untuk Sambo
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) menerima laporan dari Custom Border Protection terkait satu kontainer udang asal Indonesia yang diduga tercemar Cesium-137. FDA kemudian menetapkan red list hanya untuk produk udang dari PT BMS yang berlokasi di Kawasan Industri Modern Cikande.
Menindaklanjuti hal itu, KLH, KKP, dan Bapeten melakukan penelusuran rantai pasok bahan baku udang PT BMS yang berasal dari Lampung dan Pandeglang. Dari hasil penelusuran, tidak ditemukan adanya Cesium-137 di tambak maupun bahan baku, sehingga dugaan kontaminasi mengarah pada faktor di luar lingkungan pabrik pengolahan.
(Sumber: Antara)