PT Gag Nikel Siap Dukung Penuh Investigasi Lingkungan oleh Menteri LH

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Jun 2025, 11:30
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Lahan tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). Lahan tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Sabtu (7/6/2025). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Gag Nikel menyatakan komitmennya untuk bersikap terbuka dan kooperatif terhadap langkah investigatif yang tengah dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas Presiden Direktur PT Gag Nikel, Arya Arditya, yang menegaskan kesiapan perusahaannya dalam mendukung seluruh proses pendalaman terkait upaya pemulihan lingkungan di wilayah operasional mereka.

"Kami juga siap mendukung langkah Menteri LH dalam melakukan pendalaman terhadap upaya pemulihan lingkungan yang selama ini telah dilakukan oleh Gag Nikel," ujar Arya dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Selasa, dilansir Antara.

Langkah ini menjadi sinyal positif di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap praktik industri tambang di kawasan timur Indonesia, khususnya yang berdekatan dengan kawasan konservasi dan ekosistem unik seperti Raja Ampat.

Arya juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran pemerintah yang telah turut serta mengawal proses operasional tambang agar tetap dalam koridor keberlanjutan.

Ia menyebut nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, serta Bupati Raja Ampat sebagai mitra penting dalam memastikan pertambangan tidak hanya berkontribusi pada ekonomi nasional, tetapi juga menghormati daya dukung lingkungan.

Lebih lanjut, Arya menjelaskan bahwa operasional tambang yang dikelola oleh anak usaha PT Antam Tbk tersebut telah berada di luar kawasan Geopark Raja Ampat. Berdasarkan data resmi dari situs Geopark Raja Ampat, kawasan geopark mencakup empat pulau utama yakni Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool. Pulau Gag, yang menjadi lokasi pertambangan, disebut berada di luar batas formal geopark tersebut.

“Kami sudah melakukan berbagai hal dalam melaksanakan operasional berkelanjutan agar tidak merusak Pulau Gag,” jelas Arya. Ia menambahkan bahwa penelitian batas wilayah Geopark Raja Ampat bahkan dilakukan dengan dukungan dari Gag Nikel sendiri, guna memastikan transparansi dan akurasi informasi kepada publik.

Sementara itu, Kementerian Lingkungan Hidup terus menggencarkan upaya verifikasi ulang terhadap persetujuan lingkungan yang telah diberikan kepada sejumlah perusahaan tambang di kawasan pesisir dan pulau kecil, termasuk empat perusahaan di wilayah Raja Ampat.

Menteri Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa proses ini dilandaskan pada prinsip kehati-hatian ekologis serta aturan hukum yang berlaku, termasuk Undang-Undang No. 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan dua putusan pengadilan tertinggi yang melarang aktivitas tambang di pulau kecil tanpa syarat.

Dengan menyatakan dukungannya secara terbuka, PT Gag Nikel kini berada di garis depan sebagai perusahaan yang siap bersinergi dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

x|close