Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup bersama tim lintas lembaga tengah melakukan inventarisasi detail untuk menangani 10 titik yang terdeteksi terkontaminasi radiasi Cesium-137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, dengan fokus pada langkah dekontaminasi dan pemulihan masyarakat.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 sudah mengamankan kawasan PT PMT yang diduga menjadi sumber cemaran radioaktif Cesium-137 pada produk udang beku PT BMS yang sempat diekspor ke Amerika Serikat.
"Ini kemudian masih dilakukan pemetaan serius, lebih detail. Hasil pertama ada 6 titik, sekarang menjadi 10 titik. Tapi ini inventarisasi belum selesai, kita akan inventarisasi detail untuk menentukan langkah-langkah dekontaminasi, remediasi dan pemulihan kesehatan masyarakat," ujar Hanif usai menghadiri peringatan Hari Danau Sedunia 2025 dan Rakornas Penyelamatan Danau Indonesia di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025.
Baca Juga: Wanita Cantik Asal Pandeglang Hilang Sejak 24 Juni di Cikande, Ini Ciri-cirinya
Ia menjelaskan dua lokasi sudah memulai proses dekontaminasi, sementara delapan titik lainnya masih dalam tahap inventarisasi detail sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut.
Hanif menambahkan, dengan ditetapkannya status keadaan khusus di Kawasan Industri Modern Cikande, maka aktivitas keluar masuk barang diawasi ketat. Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Tim Gegana Polri menggunakan sembilan detektor portabel untuk pemantauan.
Selain itu, BRIN juga menyiapkan penggunaan radiation portal monitor (RPM) yang diiringi sosialisasi bersama tenaga kesehatan, TNI/Polri, dan tokoh masyarakat mengenai bahaya paparan radiasi Cesium-137.
"Jadi kemudian barang-barang itu kami dekontaminasi, kita taruh di gudang PT Peter Metal Technology (PMT), karena dari mereka berdasarkan keterangan ahli dan bukti saintifik dari lab itu sumbernya berada. Jadi kita kembalikan ke sana untuk disimpan sementara," jelasnya.
Baca Juga: Toyota Veloz Tabrak Toko Buah di Kalideres, Kedua Pihak Tidak Berkenan Ditangani Petugas
Pemerintah juga menyiapkan fasilitas penyimpanan sementara yang sesuai dengan standar Badan Atom Internasional (IAEA).
"Ini kita harapkan dalam 1-2 bulan ini harus segera terbangun. Kemudian barang itu akan kita pindahkan ke sana mungkin 1-2 tahun sambil secara nasional dengan arahan dari Menko Pangan, kita akan membangun long term storage untuk Cesium-137. Karena waktu paruhnya cukup panjang, 30 tahun," kata Hanif.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, FDA Amerika Serikat mengembalikan sejumlah ekspor udang beku Indonesia karena terdeteksi mengandung cemaran radioaktif Cesium-137.
Sebagai tindak lanjut, Satuan Tugas Penanganan Kerawanan Bahaya Radiasi Cs-137 yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengambil langkah dengan menyegel pabrik di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten, yang diduga menjadi sumber cemaran.
Baca Juga: KLH Telusuri Dugaan Sumber Radiasi di Kawasan Industri Cikande
Pemerintah telah melakukan upaya dekontaminasi di sejumlah titik, menyiapkan penyimpanan sementara limbah Cesium-137, serta langkah penanganan kesehatan bagi warga terdampak.
Menko Pangan Zulkifli Hasan pada Selasa, 30 September 2025 menegaskan bahwa kasus kontaminasi radiasi Cesium-137 pada produk udang hanya terjadi di Kawasan Industri Modern Cikande, sehingga tidak berdampak pada rantai pasok nasional maupun ekspor.
(Sumber: Antara)