Kemenkes Latih Tenaga Kesehatan Cadangan untuk Antisipasi Bencana Megathrust

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2025, 14:43
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Personel Basarnas dan Palang Merah Indonesia Sumatera Barat mendengarkan arahan dalam simulasi nasional kesiapsiagaan menghadapi Megathrust di Kota Padang, Provinsi Sumbar, Rabu (3/9/2025). Personel Basarnas dan Palang Merah Indonesia Sumatera Barat mendengarkan arahan dalam simulasi nasional kesiapsiagaan menghadapi Megathrust di Kota Padang, Provinsi Sumbar, Rabu (3/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana besar seperti gempa Megathrust, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah menyiapkan dan melatih tenaga kesehatan cadangan yang akan bertugas mendukung penanganan medis di lokasi terdampak bencana. 

"Tenaga cadangan kesehatan ini adalah relawan kesehatan terlatih yang dapat digerakkan sewaktu-waktu saat terjadi kedaruratan," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, saat berada di Kota Padang, Rabu, 3 September 2025.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan simulasi nasional kesiapsiagaan menghadapi Megathrust yang digelar di Padang, Sumatera Barat. Kegiatan ini melibatkan berbagai instansi terkait dalam upaya memperkuat koordinasi dan respons cepat terhadap skenario bencana besar. 

Kunta menjelaskan bahwa para tenaga medis cadangan tersebut tak hanya disiapkan untuk membantu warga di Kota Padang, namun juga akan dimobilisasi ke wilayah lain yang membutuhkan bila terjadi bencana seperti gempa bumi atau tsunami. 

Sebagai langkah tambahan dalam mitigasi bencana, Kemenkes juga membentuk Emergency Medical Team (EMT), yaitu tim medis darurat berstandar internasional yang dapat diterjunkan ke lokasi bencana kapan saja. Tim ini dibentuk dengan dukungan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Kemenkes juga telah menginisiasi pembentukan Head Emergency Operations Center, atau pusat komando kesehatan darurat, yang akan menjadi pusat kendali dalam merespons situasi krisis. Keberadaan pusat ini penting untuk memastikan respons yang terkoordinasi dan efisien di lapangan. 

"Jadi saat krisis maka harus ada koordinasi supaya kita bisa bergerak sesuai dengan kondisi waktu itu, dan juga tidak bergerak sendiri-sendiri," ujarnya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Kunta juga menekankan pentingnya peran tenaga medis dalam fase darurat dan pemulihan pascabencana. 

"Sektor kesehatan ini memiliki peran krusial sebagai garda terdepan dalam penanganan korban dan proses pemulihan pascabencana," kata dia. 

Melalui strategi ini, Kementerian Kesehatan berharap Indonesia memiliki sistem kesehatan yang sigap dan terkoordinasi dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di masa mendatang. 

(Sumber: Antara)

 

 

x|close