Kemenkes Pastikan Vaksin Pemerintah Aman, Bermutu, dan Gratis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Agu 2025, 16:59
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tangkapan layar Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam konferensi pers mengenai penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak, seperti dipantau di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025. Tangkapan layar Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam konferensi pers mengenai penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak, seperti dipantau di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan bahwa seluruh vaksin yang disediakan pemerintah melalui Program Imunisasi Nasional aman, bermutu, serta gratis bagi masyarakat. Kepastian ini disampaikan guna mengatasi kekhawatiran sebagian orang tua yang enggan membawa anaknya untuk imunisasi.

Direktur Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine, mengatakan semua vaksin dalam program nasional telah melalui proses uji keamanan. “Semua vaksin yang kami masukkan dalam Program Imunisasi Nasional itu aman. Pemerintah menjaminnya karena semua vaksin itu sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ujarnya dalam konferensi pers penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak di Jakarta, Selasa, 26 Agustus 2025

Ia menambahkan, masih ada orang tua yang ragu membawa anaknya ke posyandu maupun puskesmas karena takut vaksin berbahaya. Kekhawatiran itu berdampak pada penurunan angka imunisasi anak dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: DJP Susun Strategi Kejar Target Pajak Rp2.357 Triliun pada 2026

Tingkat imunisasi campak, khususnya vaksin MR1 yang diberikan pada anak usia 9 bulan, sempat mencapai 102,2 persen pada 2022. Namun, capaian itu menurun menjadi 95,4 persen pada 2023, 92 persen pada 2024, dan hanya 45,1 persen per 24 Agustus 2025.

Prima menegaskan pentingnya imunisasi bagi anak untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit menular, terutama campak. Penyakit campak sendiri merupakan infeksi saluran pernapasan yang ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh serta gejala seperti flu akibat virus rubella.

“Pemberian vaksin pada anak melalui imunisasi itu bernilai penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dari beragam penyakit, terutama campak,” katanya.

Ia mengungkapkan, hingga 24 Agustus 2025, terdapat 46 KLB campak di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi. Salah satunya di Kabupaten Sumenep, Madura, dengan total 2.139 kasus suspek campak, termasuk 205 kasus positif dan 17 kematian.

Baca Juga: VIDEO: Fakta Memilukan Kebakaran Hebat Hantam Pertokoan Pasar Payakumbuh

Prima kembali mengingatkan masyarakat agar tidak takut terhadap vaksin dan segera memanfaatkan layanan imunisasi. “Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya orang tua dan para pengasuh, untuk segera membawa anak ke fasilitas posyandu, puskesmas, atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat lainnya yang memberikan layanan imunisasi,” ujarnya.

(Sumber: Antara)

x|close