Ntvnews.id, Tepi Barat - Para pemukim Israel kembali melakukan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur dengan pengawalan ketat dari kepolisian. Aksi ini menjadi salah satu dari serangkaian insiden serupa yang kerap terjadi di akhir pekan.
Dilansir dari WAFA, Senin, 11 Agustus 2025, puluhan pemukim ilegal masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa secara berkelompok, berkeliling halaman masjid dalam tur yang bersifat provokatif, dan melakukan ritual Talmud.
Sejak agresi besar-besaran Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat pada Oktober 2023, tercatat lebih dari 68.000 pemukim telah menyerbu Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi.
Baca Juga: Ratusan Umat Yahudi Datangi Kompleks Al Aqsa untuk Gelar Ritual Ini
Aksi ini dilakukan bersamaan dengan pengetatan akses menuju Masjid Al-Aqsa dan gerbang masuk ke Kota Tua Yerusalem.
Pekan sebelumnya, Menteri Keamanan Nasional Israel dari sayap ekstrem kanan, Itamar Ben-Gvir, memimpin ratusan pemukim ilegal dalam penyerbuan massal ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Menurut Badan Wakaf Islam Yerusalem, sedikitnya 1.251 pemukim Israel menerobos ke kawasan Masjid Al-Aqsa pada pagi hari, melakukan ritual Talmud, menyanyi, dan menari, semuanya di bawah penjagaan ketat aparat keamanan Israel.
Baca Juga: Israel Tangkap Imam Masjid Al-Aqsa Ekrema Sabri Gegara Ceramah Ungkit Ismail Haniyeh
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam. Bagi umat Yahudi, lokasi ini dikenal sebagai Temple Mount dan diklaim sebagai tempat berdirinya dua kuil kuno Yahudi pada masa lampau.
Israel telah menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, sejak Perang Arab–Israel 1967, dan secara sepihak mencaplok seluruh kota pada 1980 tindakan yang tidak diakui oleh komunitas internasional.
a