Buku Sejarah Indonesia Akan Diluncurkan untuk HUT ke-80 Kemerdekaan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2025, 16:43
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia Restu Gunawan (kiri), dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) saat ditemui awak media di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis 7 Agustus 2025. ANTARA/Sinta Ambar/am. Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia Restu Gunawan (kiri), dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon (kanan) saat ditemui awak media di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Kamis 7 Agustus 2025. ANTARA/Sinta Ambar/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka peringatan 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Kebudayaan akan meluncurkan buku sejarah Indonesia versi terbaru yang telah direvisi. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, saat ditemui di kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, pada Kamis.

“Pokoknya bukunya (buku sejarah Indonesia) nanti diluncurkan dalam rangka 80 tahun Indonesia merdeka. Pokoknya 80 tahun Indonesia merdeka kita punya buku sejarah Indonesia,” ujar Restu menegaskan.

Meskipun belum mengumumkan tanggal pasti peluncurannya, Restu menyebutkan bahwa naskah buku tersebut kini sedang melalui proses telaah dan penyuntingan setelah sebelumnya diuji publik di empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Indonesia (Depok, Jawa Barat, 25 Juli), Universitas Lambung Mangkurat (Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 28 Juli), Universitas Negeri Padang (Sumatera Barat, 31 Juli), dan Universitas Negeri Makassar (Sulawesi Selatan, 4 Agustus).

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebelumnya menekankan pentingnya kompetensi dalam penulisan ulang sejarah nasional Indonesia. "Kami tidak bisa sembarangan menyerahkan penulisan ulang sejarah nasional Indonesia kepada yang bukan ahlinya," ujar Fadli pada 25 Juli.

Baca Juga: Menbud: Masukan Uji Publik Akan Diakomodasi dalam Naskah Final Buku Sejarah

Menurutnya, buku ini tidak akan memuat seluruh sejarah bangsa Indonesia secara lengkap karena keterbatasan ruang. “Tapi dengan 10 jilid saja bisa menjadi 'highlight' nya saja," ujarnya.

Dalam proyek besar ini, Kementerian Kebudayaan melibatkan sebanyak 112 sejarawan dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Fadli menegaskan bahwa sejarah Indonesia harus ditulis dari sudut pandang bangsa sendiri, bukan dari perspektif kolonial.

Ia juga menyebutkan bahwa terdapat berbagai temuan arkeologis baru yang layak dimasukkan ke dalam narasi sejarah, termasuk penemuan lukisan purba yang diperkirakan berusia hingga 51.200 tahun berdasarkan riset pada tahun 2003.

Penulisan ulang sejarah ini juga terbuka terhadap kritik dan perdebatan publik. “Tidak ada yang ditutup-tutupi dalam penulisan ulang sejarah nasional Indonesia, bahkan penulisan sejarah sangat terbuka untuk diperdebatkan,” tegas Fadli.

Baca Juga: Pramono dan Buku Panggung Depan Panggung Belakang, Bagikan Nilai Kehidupan untuk Generasi Muda

Ia mengingatkan bahwa versi sejarah nasional yang terakhir ditulis sudah berusia 26 tahun, sehingga pembaruan dirasa sangat perlu untuk merefleksikan pemahaman sejarah yang lebih mutakhir.

Buku sejarah yang akan diluncurkan ini bukan hanya menjadi bentuk perayaan delapan dekade kemerdekaan Indonesia, tetapi juga dimaksudkan sebagai instrumen reflektif yang membangkitkan kesadaran kolektif sejarah bangsa, memperkuat solidaritas lintas generasi, serta menegaskan kembali arah dan cita-cita perjuangan para pendiri negara. 

(Sumber: Antara)

x|close