Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung meluncurkan buku biografi bertajuk Panggung Depan Panggung Belakang: Seuntai Kata dan Rupa Pramono Anung Wibowo (Bang Nung) di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Pramono menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses penulisan buku, terutama kepada sang istri yang disebutnya sebagai sosok yang paling sabar dan konsisten mendukung lahirnya karya ini.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada istri saya yang sejak awal begitu sabar dan konsisten mendorong proses penulisan buku ini. Beliaulah yang merancang, mendukung, bahkan mengatur waktu pertemuan dengan penulis," katanya.
Ia juga mengapresiasi dua penulis buku, Wisnu Nugroho dan Chandra Gautama yang berhasil merangkai kata menjadi narasi penuh makna. Ucapan terima kasih turut diberikan kepada Yasser dan Aji yang merancang visualisasi buku dengan desain segar, humanis, dan dekat dengan pembaca muda.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
"Secara struktur, buku ini terbagi menjadi dua bagian utama: Panggung Depan dan Panggung Belakang. Bagian Panggung Depan merangkum jejak langkah saya melalui kutipan media, artikel, dan berbagai dokumentasi publik. Sedangkan Panggung Belakang merupakan kumpulan kesan, cerita, dan pandangan dari para narasumber," ujar Pramono.
Pramono menegaskan, seluruh kisah dalam buku ini dirangkai dengan lima nilai utama yang membentuk perjalanan hidupnya: peran orang tua, guru, keluarga, masa muda dan aktivisme, pengalaman pemerintahan, serta keputusan besar menjadi gubernur Jakarta.
Pramono juga menyoroti peranan yang ia jalani saat ini sebagai gubernur Jakarta. Baginya, mengemban amanat sebagai gubernur merupakan kejutan kehidupan yang tak pernah ia duga.
"Saya tidak pernah membedakan orang yang mendukung saya atau tidak. Sama sekali tidak. Karena saya ingin bekerja dalam orkestrasi yang bisa memberikan kenyamanan, kegembiraan bagi kita semua," ucapnya.
Salah satu momen paling emosional dalam peluncuran buku adalah ketika Pramono Anung mengutip pesan sang ayah yang merupakan seorang guru sekaligus kepala sekolah.
"Saudara-saudara sekalian, yang terakhir yang ingin saya sampaikan adalah, saya mengutip kata-kata dari bapak saya. Bapak saya guru, akhirnya menjadi kepala sekolah. Saya enggak pernah lupa (pesan bapak) dalam hidup saya 'kamu jangan korupsi, kalau masih kurang, kerja.' Itu betul-betul saya lakukan," katanya.
Acara peluncuran buku dihadiri oleh keluarga, kolega, tokoh masyarakat, dan tamu undangan dari berbagai kalangan.
"Buku ini bukan hanya dokumentasi perjalanan hidup seorang pejabat publik, tetapi juga cerminan nilai-nilai yang membentuknya, serta warisan pemikiran yang ingin dibagikan kepada generasi mendatang," pungkas Pramono Anung.