Menbud: Masukan Uji Publik Akan Diakomodasi dalam Naskah Final Buku Sejarah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 15:51
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip Foto - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. Kementerian Kebudayaa. Rabu, 6 Agustus 2025. Arsip Foto - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon. Kementerian Kebudayaa. Rabu, 6 Agustus 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa seluruh masukan dari proses uji publik terhadap draf naskah buku sejarah Indonesia akan disertakan dalam versi akhir naskah tersebut. Buku ini direncanakan akan terbit tepat waktu dalam rangka perayaan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

“Kementerian Kebudayaan menargetkan buku sejarah ini akan diterbitkan sebagai bagian dari peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka,” ujar Menteri Kebudayaan sebagaimana tertulis dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, 6 Agustus 2025.

Saat berdiskusi bersama sejumlah sejarawan yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Sejarah (FKMPS), Fadli menjelaskan bahwa tim penyusun sejarah nasional terdiri atas lebih dari 113 akademisi dan pakar, yang berasal dari 34 perguruan tinggi serta lembaga riset di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Borobudur Akan Dilengkapi Stairlift, Ini Penjelasan Menteri Kebudayaan

"Selain uji publik, kami juga menerima audiensi dari berbagai organisasi, termasuk TNI, Polri, ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, dan Persis, serta lembaga-lembaga masyarakat lainnya. Mereka memberikan catatan dan sumber-sumber penting yang akan dipertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam penulisan," jelasnya.

Fadli turut menyampaikan harapannya agar FKMPS dapat memberi tambahan masukan serta perspektif historis yang mendalam. Penulisan sejarah ini pun akan mengedepankan pendekatan Indonesia-sentris, relevan untuk generasi muda, dan akan dilengkapi dengan materi penunjang seperti film dokumenter, komik sejarah, serta tutorial interaktif.

Ketua FKMPS, Batara Hutagalung, mengungkapkan harapannya agar proses penulisan dilakukan dengan saksama dan tepat, sehingga hasil akhirnya tidak menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat.

Menteri Kebudayaan juga menyampaikan bahwa selama kurang lebih 26 tahun terakhir, Indonesia belum melakukan penulisan sejarah nasional secara menyeluruh. Ia menjelaskan, bila mengacu pada dokumen resmi pemerintah, penulisan sejarah besar terakhir adalah Seri Nasional Indonesia yang diterbitkan pada tahun 1975 dan diperbarui pada tahun 1984.

Baca Juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Berkunjung ke Istana Kadriah, Kesultanan Pontianak

“Pemutakhiran memang sempat dilakukan pada tahun 2008, tetapi hanya mencakup enam topik, dan bahkan tidak sampai pada pemilu 1999," ujarnya.

"Memang ada karya lain seperti Indonesia dalam Arus Sejarah (IDAS), namun penyusunannya bersifat tematik dan tidak mengikuti alur sejarah secara kronologis. Oleh karena itu, Presiden Prabowo memandang penting untuk kembali menulis sejarah Indonesia secara komprehensif dan berkesinambungan,” katanya.

Fadli menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mempertegas identitas peradaban Indonesia yang tua dan kaya. Menurutnya, sejarah tidak boleh dilupakan, melainkan harus dihidupkan kembali dan diperkuat melalui perspektif Indonesia-sentris.

Baca Juga: Resmikan Museum PDRI di Sumatera Barat, Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Ikon Museum Sejarah di Indonesia

(Sumber: Antara)

x|close