Ntvnews.id, Jakarta - Sampai saat ini penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan belum juga terungkap. Seiring dengan itu, ponsel pria 39 tahun tersebut juga belum diketahui keberadaannya.
“Belum, belum (ditemukan HP-nya),” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis, 24 Juli 2025.
Diketahui, sebelum ditemukan tewas dengan kepala terlakban, Arya Daru sempat berkomunikasi dengan istrinya. Namun, ponsel Arya tak bisa lagi dihubungi, sehingga istri Arya meminta tolong penjaga kos untuk mengecek.
Walau demikian, kata Ade Ary, polisi tak mendapatkan hambatan dalam proses pengungkapan kematian Arya Daru.
“Tadi kami sampaikan, kami tidak menemui hambatan dalam proses ini,” ucapnya.
Sejauh ini, polisi masih terus menelusuri petunjuk terkait penyebab kematiannya, termasuk melalui jejak digital korban.
Polda Metro juga telah mengamankan rekaman CCTV dari 20 titik, termasuk lingkungan tempat tinggal korban, lokasi kerja, dan tempat-tempat yang sempat dikunjungi korban selama sepekan terakhir.
“CCTV ini setidaknya penyelidik telah mengambil rekaman dari 20 titik, 20 titik CCTV dimulai dari circle terkecil dari TKP yaitu lingkungan kos korban, kemudian beberapa tempat yang pernah dikunjungi korban sampai tujuh hari terakhir,” kata Ade.
Pemeriksaan juga dilakukan di kantor Kemlu, tempat Arya bekerja, untuk menelusuri lebih jauh jejak digital dan kemungkinan petunjuk lain.
“Kemudian juga lokasi-lokasi tempat kerja korban. Nah pemeriksaan barang bukti digital ini masih berlangsung yang dilakukan oleh rekan-rekan kami dari tim digital forensik dan analisis dari Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya,” tandas Ade Ary.