Ntvnews.id, Jakarta - Polda Metro Jaya tengah mendalami secara intensif kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan dengan menggandeng sejumlah ahli forensik dan digital untuk mengungkap fakta di balik peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa penyelidikan dilakukan dengan pendekatan ilmiah guna mengungkap penyebab kematian secara menyeluruh dan akurat.
Baca juga: Diplomat Arya Daru Sempat Naik ke Rooftop Kantor Kemlu, Lebih dari Sejam di Lokasi
"Jadi, untuk tercapainya pembuktian secara ilmiah, maka ada beberapa ahli yang dilibatkan dalam pengungkapan peristiwa ini," katanya di Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025.
Salah satu pihak yang dilibatkan adalah Tim Kedokteran Forensik RSCM, yang bertanggung jawab melakukan autopsi menyeluruh, termasuk pemeriksaan toksikologi guna mendeteksi kemungkinan adanya zat kimia atau racun di dalam tubuh korban.
"Dalam pemeriksaan autopsi terhadap jenazah korban ini juga dilakukan pemeriksaan toksikologi untuk dilakukan pemeriksaan apakah dalam jenazah ini ada kandungan kandungan zat kimia, racun, dan sebagainya," ujarnya.
Untuk mendalami barang-barang yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), Polda juga melibatkan Tim Inafis Bareskrim Polri. Pemeriksaan ini fokus pada sidik jari yang terdapat di sekitar lokasi kejadian.
Sementara itu, Tim Digital Forensik Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya turut mengkaji berbagai bukti elektronik seperti laptop, handphone, dan rekaman CCTV yang ditemukan di lokasi kejadian.
Tak hanya aspek fisik dan digital, Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) Indonesia juga turut dilibatkan untuk mendalami kondisi psikologis dan latar belakang pribadi korban sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
"Ini juga kami lakukan ya, untuk mengumpulkan peristiwa ini secara utuh, Tim Apsifor ini mempunyai metode pemeriksaan sendiri untuk melakukan penggalian terhadap latar belakang korban," ucapnya.
Menanggapi proses penyelidikan yang sedang berlangsung, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendesak agar hasil autopsi dan penyelidikan dapat segera diumumkan demi menjawab pertanyaan publik.
"Kami harap memang sesegera mungkin, kalau bisa minggu ini ya bagus, sehingga terangnya peristiwa, hasil otopsi, nanti kita juga bisa sandingkan dengan beberapa hal yang mereka (polisi) dapatkan," kata Komisioner Kompolnas Mohammad Choirul Anam saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa
Menurutnya, sejumlah barang bukti kunci sudah dikantongi polisi, tinggal menunggu hasil akhir autopsi yang menjadi kunci utama pembuktian.
(Sumber: Antara)