Ntvnews.id, Jakarta - Bank Indonesia (BI) buka suara terkait beredarnya informasi uang rupiah versi redenominasi sudah dicetak dan siap diluncurkan pada tahun 2026.
Dalam hal ini, BI memastikan bahwa informasi tersebut tidaklah benar.
"Setelah ramai soal wacana redenominasi rupiah, muncul berbagai video yang menyatakan BI telah mengeluarkan rupiah versi redenominasi dan akan diluncurkan pada tahun 2026 mendatang. Dapat dipastikan informasi dalam video tersebut adalah hoaks," tulis Bank Indonesia dalam akun Instagram resminya, Senin 24 November 2025.
BI menegaskan bahwa saat ini fokus utama bank sentral adalah menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan di tengah dinamika global.
Menurutnya rencana redenominasi jika dilakukan tidak bisa dilaksanakan secara terburu-buru.
Baca juga: DPR Sebut Redenominasi Rupiah Jalannya Sudah Disusun
Baca juga: 6 Negara Ini Gagal Redenominasi Mata Uang hingga Hiperinflasi, Apa yang Bisa Dipelajari?
Pasalnya pelaksanaan redenominasi rupiah harus dilakukan dengan mempertimbangkan stabilitas politik, ekonomi dan sosial.
"Pelaksanaan redenominasi tentunya harus dilakukan dengan mempertimbangkan stabilitas politik, ekonomi, sosial, serta persiapan teknis seperti hukum, logistik dan teknologi," jelas BI.
Selain itu, proses sosialisasi dan koordinasi lintas lembaga juga menjadi faktor penting agar kebijakan tersebut tidak menimbulkan kegaduhan atau risiko bagi stabilitas ekonomi.
"Informasi prosesnya pun harus dilakukan secara matang dengan koordinasi lintas lembaga untuk menghindari risiko atas hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Bank Indonesia