Minyak Jelantah MBG Diincar Singapore Airlines, Harga Dibayar Dua Kali Lipat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2025, 15:18
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Kepala BGN Dadan Hindayana. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari. Kepala BGN Dadan Hindayana. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan minyak jelantah yang berasal dari ribuan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia telah menciptakan rantai ekonomi baru.

Dalam hal ini Dadan mengungkapkan limbah dapur seperti minyak jelantah ini bisa memiliki nilai jual yang tinggi.

"Minyak jelantahnya tidak dibuang, ditampung oleh para entrepreneur dan kemudian diekspor dengan harga yang dua kali lipat karena salah satu penggunanya adalah Singapore Airlines," ucap Dadan dikutip, Jumat 21 November 2025.

Menurutnya permintaan minyak jelantah dari Singapore Airlines bukan tanpa alasan. 

Ia menjelaskan bahwa maskapai tersebut sedang membangun citra sebagai perusahaan ramah lingkungan, salah satu terkait bahan bakar pesawatnya berasal dari sumber terbarukan atau bioavtur.

Baca juga: Gaji dan Tukin Pegawai BGN Masih Tertahan, Dadan: Tunggu Perpres Selesai

Baca juga: BGN Desak Kemenag Percepat Penyaluran MBG untuk Pesantren

"Singapore Airlines ingin mendeklarasikan sebagai salah satu maskapai yang berwawasan lingkungan dan 1 persen avtur berbahan bio, dan salah satu bahan bio adalah cooking oil atau minyak jelantah Itu," bebernya.

Dadan pun mengungkapkan potensi bisnis dari jelantah MBG ini sangat masif. 

Ia merincikan setiap SPPG rata-rata menggunakan 800 liter minyak goreng per bulan, di mana sekitar 70 persennya atau sekitar 550 liter menjadi minyak jelantah.

"Dengan 30 ribu SPPG kali 550 liter, berapa juta liter per bulan yang bisa digunakan untuk bio avtur," tandasnya.

x|close