BGN Ungkap Langkah Kemandirian Pangan untuk Amankan Pasokan MBG dan Cegah Inflasi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 23:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang menyampaikan bahwa pemerintah tengah mempersiapkan langkah besar menuju kemandirian pangan guna memastikan pasokan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap terjaga tanpa menimbulkan gejolak harga di masyarakat.

Berbicara di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 November 2025, Nanik menjelaskan bahwa kebutuhan bahan baku MBG sangat besar, mencakup susu, kedelai, hingga sayuran. Karena skala kebutuhan yang masif tersebut, koordinasi lintas kementerian menjadi penting agar program ini tidak menimbulkan inflasi.

“Kami tidak ingin karena ada MBG, harga bahan makanan naik dan masyarakat yang kena dampaknya,” ujarnya.

Baca Juga: Wakil Kepala BGN Dorong 11 Juta Santri Segera Masuk Program MBG

Nanik mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah mengarahkan agar produksi dalam negeri dipercepat, khususnya untuk komoditas susu yang mulai sulit diperoleh oleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Sebagai respons, pemerintah menyiapkan pembangunan peternakan sapi perah terintegrasi dengan target produksi hingga 3 juta liter susu per hari, yang tidak hanya mendukung kebutuhan MBG tetapi juga konsumsi nasional.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang <b>(NTVnews.id)</b> Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang (NTVnews.id)

Selain susu sapi, pemerintah juga berupaya meningkatkan produksi susu kedelai sebagai salah satu komponen penting bahan baku dapur MBG. Untuk komoditas sayuran, Nanik menjelaskan bahwa Menteri ATR/BPN Nusron Wahid akan membuka lahan-lahan baru. Sementara itu, kedelai yang selama ini bergantung pada impor akan mulai dibudidayakan secara masif dalam negeri.

Menurut Nanik, kebutuhan kedelai untuk dapur MBG sangat besar karena setiap dapur mengolah 200–300 kilogram tahu atau tempe per hari.

Baca Juga: BGN: 48 Persen Kasus Keracunan Pangan Berasal dari Program Makan Bergizi Gratis

"Itu juga nanti kalau kita tidak tanam kedelai sendiri, mungkin akan kekurangan juga. Kita ini baru 50 persen untuk MBG-nya,” katanya.

Ia menambahkan bahwa tindakan pemerintah tidak sekadar langkah antisipatif, melainkan langsung berupa operasi lapangan.

“Jadi, malam ini sudah bergerak, bukan antisipasi, ini langsung dikerjakan," ucapnya.

Lebih lanjut, pemerintah juga menyiapkan sistem pangan terintegrasi mulai dari penyediaan pakan ternak hingga pengembangan peternakan di lahan seluas 500 ribu hektare, dengan 200 ribu hektare berada di Jawa dan sisanya tersebar di luar Jawa. Langkah menyeluruh ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah untuk menjamin keberlanjutan pasokan MBG sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

x|close