Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa sebanyak 48 persen dari total kasus keracunan pangan di Indonesia atau sekitar 211 kejadian disebabkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Total kejadian keracunan pangan di Indonesia sampai hari ini ada 441. MBG menyumbang 211 kejadian, atau 48 persen dari kasus tersebut. Ada 11.640 penerima manfaat yang terdampak, dengan jumlah penerima manfaat yang dirawat inap 636 orang, dan rawat jalan 11.004 orang,” ujar Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI yang diikuti secara daring dari Jakarta, Rabu.
Menanggapi kondisi tersebut, Dadan menekankan pentingnya percepatan Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), serta sertifikasi halal di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Upaya ini, kata dia, perlu dilakukan melalui kolaborasi erat antara BGN dan pemerintah daerah.
“Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, jumlah SPPG yang sudah memiliki SLHS hingga saat ini sebanyak 1.619. Percepatan sertifikasi ini tergantung pada kebijakan pemda di masing-masing wilayah,” tutur Dadan.
Baca Juga: BGN Tutup Pendaftaran Mitra SPPG Usai Terima Lebih dari 8.000 Usulan Lokasi
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa dalam rangka memperbaiki tata kelola program MBG sebagai salah satu program prioritas nasional, terdapat sejumlah aturan yang wajib dipatuhi oleh seluruh SPPG. Salah satunya adalah kewajiban menggunakan rapid test guna mencegah potensi keracunan makanan.
“Seluruh SPPG diwajibkan menggunakan alat sterilisasi ompreng atau food tray, serta menggunakan air bersertifikat atau filter air untuk memastikan air bersih dalam proses memasak dan mencuci alat makan,” ucapnya.
Selain aspek teknis tersebut, Dadan juga menekankan pentingnya pelatihan dan bimbingan teknis secara rutin bagi para penjamah makanan di setiap SPPG, agar mereka memahami dan menerapkan prinsip higienitas, sanitasi, dan keamanan pangan dengan benar.
Ia menambahkan, hingga 11 November 2025, BGN telah menjangkau 41,6 juta penerima manfaat MBG yang tersebar di 14.773 SPPG di seluruh Indonesia.
Sementara dari sisi anggaran, Dadan mengungkapkan bahwa BGN telah merealisasikan Rp43,4 triliun, atau sekitar 61,23 persen dari total pagu MBG tahun 2025 sebesar Rp71 triliun.
(Sumber : Antara)
Tangkapan layar-Kepala BGN Dadan Hindayana dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Rabu 12 November 2025. ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari (Antara)