Ntvnews.id, Damaskus - Bank Sentral Suriah pada Minggu, 28 Desember 2025, menerbitkan pedoman rinci terkait peluncuran mata uang nasional baru, sekaligus mengonfirmasi rencana penghapusan dua angka nol dari mata uang pound Suriah sebagai bagian dari reformasi moneter besar yang dijadwalkan mulai tahun 2026.
Gubernur Bank Sentral Suriah Abdulkader Husrieh menjelaskan bahwa dalam kebijakan tersebut, setiap uang kertas 100 pound Suriah lama akan ditukarkan dengan 1 pound Suriah baru. Nilai tukar saat ini menunjukkan 1 pound Suriah setara dengan Rp1,51. Proses penukaran direncanakan dimulai pada Kamis, 1 Januari 2026, dan berlangsung selama 90 hari, dengan opsi perpanjangan apabila diperlukan.
Husrieh menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan penggantian mata uang secara langsung dan tidak akan menambah jumlah uang beredar. Menurutnya, langkah tersebut penting untuk menjaga stabilitas harga selama masa transisi menuju sistem moneter baru.
Baca Juga: Suriah Mulai Tukar Mata Uang Lama dengan Uang Baru Mulai 1 Januari 2026
Ia menuturkan bahwa penerbitan mata uang baru merupakan bagian dari paket reformasi moneter yang lebih luas. Reformasi itu bertujuan memperlancar peredaran uang tunai, menyederhanakan transaksi harian, serta memperkuat stabilitas sektor keuangan setelah Suriah menghadapi tekanan ekonomi selama bertahun-tahun.
Husrieh juga menyampaikan bahwa uang kertas lama dan uang kertas baru akan beredar secara bersamaan selama masa transisi. Para pedagang dan penyedia jasa diwajibkan menerima kedua jenis uang tersebut.
Selain itu, ia menambahkan bahwa uang kertas baru dilengkapi fitur keamanan yang lebih canggih untuk mencegah pemalsuan. Layanan penukaran uang akan disediakan secara gratis di lebih dari 1.000 gerai resmi yang ditunjuk di seluruh wilayah Suriah.
Baca Juga: Pasukan Keamanan Suriah Tangkap dan Tewaskan Pimpinan Senior ISIS
(Sumber: Antara)
Seorang warga Suriah menunjukkan uang kertas pecahan 5.000 pound Suriah di Damaskus, Suriah, pada 24 Januari 2021. ANTARA/Xinhua/Ammar Safarjalani (Antara)