Ntvnews.id, Istanbul - Pasukan keamanan Suriah menangkap seorang pemimpin senior ISIS dan menewaskan tokoh penting lainnya dalam operasi keamanan di wilayah pedesaan Damaskus, demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri Suriah pada Kamis, 25 Desember 2025.
Kantor Berita Arab Suriah (SANA), mengutip Kepala Keamanan Dalam Negeri Wilayah Pedesaan Damaskus Brigadir Jenderal Ahmad al-Dalati, melaporkan bahwa unit-unit khusus yang bekerja sama dengan Direktorat Intelijen Umum serta pasukan koalisi internasional melakukan penggerebekan terkoordinasi terhadap sebuah lokasi persembunyian ISIS.
Operasi tersebut digelar di Kota Moadamiyah pada Rabu, 24 Desember 2025, setelah dilakukan pengawasan intensif dan pelacakan berbasis intelijen.
Dalati menyebutkan bahwa penggerebekan itu berujung pada penangkapan Taha al-Zoubi, yang juga dikenal sebagai Abu Omar Tibiya, bersama sejumlah pembantunya. Dalam operasi tersebut, pasukan keamanan turut menyita rompi bunuh diri serta senjata kelas militer.
Baca Juga: Setengah Juta Pengungsi Suriah Kembali dari Turki, Erdogan: Israel Jadi Hambatan
Ia menggambarkan penangkapan itu sebagai “pukulan besar” bagi kelompok teroris ISIS, sekaligus menegaskan kesiapan aparat keamanan Suriah untuk menghadapi setiap ancaman terhadap Damaskus dan wilayah sekitarnya.
Lebih lanjut, Dalati memperingatkan bahwa siapa pun yang bergabung atau memberikan bantuan kepada ISIS akan diburu dan dimintai pertanggungjawaban, seraya menegaskan tidak akan ada tempat aman bagi terorisme di Suriah.
Dalam pernyataan terpisah, Kementerian Dalam Negeri Suriah menyampaikan bahwa seorang pemimpin ISIS lainnya tewas dalam penggerebekan di Kota al-Buwayda, yang juga berada di wilayah pedesaan Damaskus.
Menurut kementerian, target operasi tersebut adalah Mohammed Shahada, yang dikenal dengan nama Abu Omar Shaddad, dan disebut sebagai salah satu pemimpin penting ISIS di Suriah.
Menteri Dalam Negeri Suriah Anas Khattab memuji keberhasilan penindakan terhadap anggota ISIS itu sebagai “babak baru dalam perang melawan organisasi teroris ini.”
Baca Juga: 2 Prajurit AS Tewas di Suriah, Trump Janji Balas Dendam
Melalui platform media sosial X, Khattab menyatakan bahwa penggerebekan terhadap ISIS dilakukan “melalui taktik yang presisi dan koordinasi tingkat tinggi antara Kementerian Dalam Negeri dan Dinas Intelijen Umum, bekerja sama dengan mitra internasional.”
Sebelumnya, pada Minggu, 21 Desember 2025, Kementerian Dalam Negeri Suriah mengumumkan telah membongkar sebuah sel ISIS di Kota Daraya, yang terletak di dekat Damaskus, serta menangkap tujuh anggotanya.
Suriah secara resmi bergabung dengan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat untuk melawan ISIS pada 12 November 2025, sebagaimana disampaikan dalam pernyataan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Damaskus.
Koalisi tersebut dibentuk pada 2014 dan telah melakukan berbagai operasi militer melawan ISIS di Suriah dan Irak, meskipun Damaskus sebelumnya belum tercatat sebagai anggota resmi koalisi itu.
(Sumber: Antara)
Bentrokan di Suriah (Antara)