Polisi Australia: Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Terinspirasi ISIS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2025, 13:42
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Rabbi Levi Wolff menyalakan menorah di Bondi Pavilion untuk menghormati para korban penembakan yang terjadi saat perayaan hari raya Yahudi di Pantai Bondi, Sydney. Rabbi Levi Wolff menyalakan menorah di Bondi Pavilion untuk menghormati para korban penembakan yang terjadi saat perayaan hari raya Yahudi di Pantai Bondi, Sydney. (Reuters)

Ntvnews.id, Sydney - Kepolisian Australia mengungkapkan bahwa dua pria bersenjata yang diduga melakukan serangan terhadap acara perayaan Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, terinspirasi oleh kelompok Islamic State (ISIS) dan diketahui sempat melakukan perjalanan ke Filipina sebelum aksi tersebut. Pernyataan itu disampaikan polisi pada Selasa, 16 Desember 2025, dikutip dari laman Channel News Asia (CNA).

Serangan yang terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025 tersebut menjadi penembakan massal terburuk di Australia dalam hampir 30 tahun terakhir dan kini diselidiki sebagai aksi terorisme yang secara khusus menargetkan komunitas Yahudi. Jumlah korban tewas mencapai 16 orang, termasuk salah satu terduga pelaku yang ditembak mati oleh polisi.

Pelaku yang tewas diidentifikasi sebagai Sajid Akram (50). Sementara itu, putranya yang berusia 24 tahun dan diduga menjadi kaki tangan dalam serangan tersebut, yang menurut media lokal bernama Naveed Akram, dilaporkan berada dalam kondisi kritis di rumah sakit setelah juga ditembak oleh aparat.

Polisi Australia menyatakan bahwa kedua pria tersebut melakukan perjalanan ke Filipina pada bulan lalu, dan tujuan dari perjalanan tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Kepolisian Filipina juga menyatakan tengah menyelidiki informasi terkait.

Baca Juga: Pria Yang Melucuti Senjata Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Dipuji Sebagai Pahlawan

Jaringan yang berafiliasi dengan ISIS diketahui beroperasi di Filipina dan sebelumnya memiliki pengaruh di wilayah selatan negara itu. Namun dalam beberapa tahun terakhir, kelompok tersebut disebut telah melemah dan hanya tersisa sel-sel kecil yang beroperasi di Pulau Mindanao, jauh dari kekuatan yang mereka tunjukkan saat pengepungan Marawi pada 2017.

“Indikasi awal mengarah pada sebuah serangan teroris yang terinspirasi oleh ISIS, yang diduga dilakukan oleh seorang ayah dan anak,” kata Komisaris Kepolisian Federal Australia, Krissy Barrett, dalam konferensi pers.

“Ini merupakan dugaan tindakan dari mereka yang telah menyelaraskan diri dengan sebuah organisasi teroris, bukan dengan suatu agama," tambahnya.

Polisi juga mengungkapkan bahwa kendaraan yang digunakan dalam serangan tersebut, yang terdaftar atas nama pelaku yang lebih muda, berisi bahan peledak rakitan serta dua bendera buatan sendiri yang dikaitkan dengan ISIS, kelompok militan yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Australia dan banyak negara lainnya.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Penembakan di Pantai Bondi Sydney

Ayah dan anak tersebut diduga melepaskan tembakan ke arah ratusan orang yang menghadiri festival selama sekitar 10 menit di salah satu destinasi wisata paling populer di Australia. Aksi itu memicu kepanikan massal, memaksa pengunjung berlarian dan mencari perlindungan, sebelum keduanya akhirnya ditembak oleh polisi.

Pejabat setempat menyebutkan sekitar 25 orang yang selamat masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Sydney. Dalam 16 bulan terakhir, Australia juga mengalami serangkaian insiden antisemitisme, yang mendorong kepala badan intelijen utama negara tersebut menyatakan bahwa antisemitisme kini menjadi prioritas tertinggi terkait ancaman terhadap keselamatan jiwa.

Pada Selasa, Pantai Bondi kembali dibuka untuk umum, namun tampak sepi di bawah langit mendung. Di dekat Bondi Pavilion, hanya beberapa meter dari lokasi penembakan, warga mulai membangun tugu peringatan berupa bunga yang terus bertambah.

Pantai Bondi merupakan pantai paling terkenal di Sydney, terletak sekitar 8,2 kilometer dari pusat kota, dan setiap tahun menarik ratusan ribu wisatawan internasional.

x|close