Prajurit TNI Bagikan Cerita Sulitnya Warga Afrika Makan dan Ajarkan Bertahan Hidup

Ntvnews.id, Afrika - Kisah menyentuh datang dari seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Afrika.

Melalui akun Instagram @rohmadsmdd_, ia membagikan pengalaman paling memilukan selama 18 bulan menjalankan misi Satgas TNI di wilayah konflik tersebut.

Bukan karena kebencian, melainkan rasa pilu mendalam, prajurit TNI itu mengaku tak sanggup melihat kenyataan pahit yang dialami warga lokal, khususnya anak-anak, dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Ia menuturkan, pemandangan paling menyayat hati adalah melihat anak-anak Kongo seperti Claudine, Claude, dan Jojo yang harus makan nasi tanpa lauk, itupun dimasak sendiri dalam kondisi masih setengah matang.

"Apalagi saat Claudine, Claude sm Jojo makan cuman pake nasi tanpa lauk itupun masak sendiri dan masih mentah," tulisnya, dikutip Minggu, 28 Desember 2025.

Orang tua mereka sedang bekerja di ladang, sementara Jojo yang masih kecil harus memikul tanggung jawab menyiapkan makan siang keluarga.

Tak hanya itu, momen lain juga memperlihatkan Dieme, seorang anak yang terpaksa makan bubur jagung tanpa tambahan apa pun karena ketiadaan bahan pangan. Kondisi tersebut mencerminkan betapa beratnya perjuangan hidup warga di tengah keterbatasan dan konflik berkepanjangan.

"Kenapa di zaman se modern ini masih ada rekan kita yg hidup serba keterbatasan

Baca Juga: AS Coret Afrika Selatan dari Pertemuan G20, Picu Polemik Internasional

 

 

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh رحمد عبد الله هشوماد (@rohmadsmdd_)

Sering kali, anak-anak Kongo menghampiri para prajurit TNI yang sedang makan. Tanpa ragu, mereka meminta sedikit makanan. Dengan penuh empati, prajurit TNI pun berbagi, meski terkadang harus merelakan jatah makan mereka sendiri.

Namun, kepeduliannya tak berhenti pada sekadar memberi makanan. TNI juga berupaya memberikan solusi jangka panjang dengan mengajarkan cara bertahan hidup. Mulai dari pemberian bibit tanaman, edukasi pertanian sederhana, hingga pengolahan bahan pangan agar krisis makanan bisa ditekan.

Menariknya, di sela-sela kegiatan tersebut, prajurit TNI juga memperkenalkan budaya kuliner Indonesia. Warga setempat diajarkan memasak makanan seperti bakwan, lemet, hingga bakpao, dengan tujuan memperkaya variasi menu sesuai bahan yang tersedia.

"Klo pngen mereka makmur, bukan kasih ikan tapi kasih mereka pancing. Artinya, berikan mereka solusi jangka panjang dengan mengajarkan mereka cara bertahan hidup dan meningkatkan kualitas kelayakan hidup," ungkapnya lagi.

Ia pun mengajak masyarakat Indonesia untuk bersyukur, karena hidup di negara yang pemerintahannya masih memperhatikan pemenuhan gizi dan kesejahteraan rakyat.

"Semoga apa yg Indonesia telah berikan kepada Republik Demokratik Kongo bermanfaat dan kelak negara kaya nan sumber daya alam ini dapat membaik dari konflik yg berkepanjangan," tutupnya.