Iran Hadapi Krisis Air Akibat Kekeringan Parah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Des 2025, 11:18
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Krisis air (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A) Ilustrasi - Krisis air (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian menyatakan kondisi pasokan air di seluruh provinsi di negaranya berada pada tahap kritis. Pernyataan tersebut disampaikan pada Selasa 23 Desember 2025 di tengah dampak kekeringan berkepanjangan yang melanda Iran.

Iran disebut mengalami kekeringan terburuk dalam enam dekade terakhir. Kondisi ini menyebabkan banyak waduk utama mengalami penyusutan drastis, bahkan mengering, serta memaksa pemerintah setempat memberlakukan pemadaman air setiap malam di ibu kota.

“Terjadi masalah air di semua provinsi negara kami. Pasokan air di Iran krisis,” kata Presiden Pezeshkian saat berpidato di parlemen.

Sebelumnya, pada November, Pezeshkian mengungkapkan bahwa sepanjang 2025 Iran hanya menerima sekitar tiga persen dari rata-rata curah hujan tahunan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sementara itu, pada 1 Desember, kantor berita Iran ISNA melaporkan bahwa tingkat keterisian waduk utama di negara tersebut hanya mencapai 32 persen.

Baca Juga: Krisis Air dan Listrik Picu Demo Anarkis di Madagaskar

Krisis air juga berdampak langsung pada kebutuhan masyarakat. Pada Juli lalu, Kepala Perusahaan Sumber Daya Air Iran, Hashem Amini, memperkirakan sekitar separuh penduduk perkotaan di Iran mengalami kekurangan air minum.

Menurut Amini, dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun, volume sumber air terbarukan Iran menyusut dari 132 miliar meter kubik menjadi sekitar 90 miliar meter kubik, atau turun lebih dari 30 persen. Di sisi lain, konsumsi air nasional justru terus meningkat.

(Sumber : Antara)

x|close