Aktivitas Semeru Masih Didominasi Gempa Letusan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Des 2025, 18:23
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gunung Semeru tertutup kabut pada Minggu 14 Desember 2025. ANTARA/HO-PVMBG Gunung Semeru tertutup kabut pada Minggu 14 Desember 2025. ANTARA/HO-PVMBG (Antara)

Ntvnews.id, Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl), berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, hingga Minggu masih didominasi oleh kejadian gempa letusan.

“Pada periode pengamatan enam jam terakhir pada Minggu pukul 06.00-12.00 WIB tercatat 40 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10-22 mm dengan lama gempa 66-173 detik,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang.

Selain gempa letusan, aktivitas seismik Gunung Semeru juga mencatat adanya tiga kali gempa embusan dengan amplitudo 4–8 mm, serta dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 15 mm.

“Untuk pengamatan visual, Gunung Semeru tertutup kabut, asap kawah tidak teramati. Cuaca cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan timur laut,” katanya.

Sebelumnya, pada periode pengamatan pukul 00.00–06.00 WIB, tercatat 43 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10–23 mm. Selain itu, terdeteksi empat kali gempa guguran dengan amplitudo 2–8 mm dan delapan kali gempa embusan dengan amplitudo 3–8 mm.

Baca Juga: Gunung Semeru 4 Kali Erupsi, Kolom Letusan Mencapai 1 Kilometer

Hingga saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada Level III atau siaga. Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi, di antaranya larangan melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 km dari puncak atau pusat erupsi.

“Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” jelasnya.

PVMBG juga mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena wilayah tersebut rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Selain itu, masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, serta aliran lahar di sepanjang sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, khususnya di kawasan Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga dapat terjadi pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

 

(Sumber : Antara)

x|close