Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pariwisata mengingatkan wisatawan agar tidak mendekati Daerah Aliran Sungai (DAS) di sekitar Gunung Semeru setelah erupsi yang terjadi beberapa waktu lalu. Peringatan tersebut disampaikan Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo, yang menegaskan bahwa imbauan ini sejalan dengan arahan dari pihak Taman Nasional.
"Terkait dengan Semeru, kami juga mengamplifikasi apa yang disampaikan Taman Nasional untuk menghindari daerah aliran sungai sepanjang Besuk Kobokan itu," kata Fadjar di Jakarta, Kamis, 20 November 2025.
Fadjar menjelaskan bahwa peringatan ini bertujuan menjaga keselamatan wisatawan, terutama dari potensi banjir lahar yang mungkin terjadi pascaerupsi. Ia menambahkan bahwa pengunjung juga berisiko terkena lontaran material vulkanik serta hujan deras mengingat Indonesia tengah memasuki periode cuaca ekstrem hingga akhir tahun.
“Jadi kami minta untuk mohon jauhi daerah aliran sungai,” katanya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa Kementerian Pariwisata tetap menjalin koordinasi dengan BASARNAS, pengelola Taman Nasional, serta BNPB untuk memohon pembaruan informasi terkait kondisi terkini di kawasan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Fadjar juga memastikan bahwa tim Kementerian Pariwisata yang sebelumnya terjebak di area Ranu Kumbolo telah ditemukan selamat. Ia menjelaskan bahwa kawasan Ranu Kumbolo sebenarnya tidak terdampak langsung oleh erupsi, namun tim sempat tertunda turun gunung karena kondisi gelap.
“Kemarin enggak bisa turun karena sudah malam. Jadi enggak bisa turun, tapi hari ini sudah turun semua ke Ranu Pane. Itu laporan dari Taman Nasional update ke kami,” kata Fadjar.
Ia juga mengimbau wisatawan yang hendak bepergian agar memperhatikan prakiraan cuaca dari BMKG, mengingat potensi cuaca ekstrem yang masih tinggi.
Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Ketua DPR Minta Keselamatan Warga dan Pendaki Jadi Prioritas
Menurut Fadjar, BMKG menyediakan informasi yang berkaitan dengan berbagai destinasi wisata sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu wisatawan menyiapkan perlengkapan maupun rencana perjalanan.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM sebelumnya melaporkan bahwa pada Rabu 19 November 2025 pukul 14.13 WIB terjadi erupsi Gunung Semeru berupa awan panas guguran yang berlangsung secara beruntun. Badan Geologi kemudian menaikkan status aktivitas Semeru dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) pada pukul 16.00 WIB, dan kembali dinaikkan ke Level IV (Awas) mulai pukul 17.00 WIB melalui Laporan Khusus Nomor 145/GL.03/BGL/2025.
Saat peningkatan status terjadi, terdapat 137 pengunjung yang tengah menuju Ranu Kumbolo. Kloter terakhir dilaporkan tiba sekitar pukul 17.00 WIB. Selain pendaki, terdapat pula petugas, pemandu, porter, serta tim Kementerian Pariwisata sehingga jumlah orang yang berada di kawasan itu mencapai 187 orang. Tim Kementerian Pariwisata berada di Ranu Kumbolo dalam rangka pembuatan materi promosi wisata di kawasan tersebut.
(Sumber: Antara)
Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Manajemen Krisis Fadjar Hutomo saat ditemui ANTARA di Jakarta, Kamis 20 November 2025. ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti. (Antara)