Gunung Semeru Catat 45 Gempa Erupsi dalam Enam Jam

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2025, 10:47
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis 20 November 2025. ANTARA/Hamka Agung Aktivitas Gunung Semeru yang terpantau dari Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Kamis 20 November 2025. ANTARA/Hamka Agung (Antara)

Ntvnews.id, Lumajang - Aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang berada di wilayah perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang kembali meningkat. Dalam rentang enam jam, mulai pukul 00.00 hingga 06.00 WIB pada Jumat, tercatat sebanyak 45 kali gempa erupsi atau letusan.

“Untuk pengamatan kegempaan tercatat 45 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 10–22 mm, dan lama gempa 58–184 detik,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Rudra Wibowo, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, Jumat.

Selain rangkaian erupsi tersebut, aktivitas kegempaan lain juga terpantau. Gunung Semeru mengalami enam gempa guguran dengan amplitudo 2–4 mm berdurasi 40–74 detik, serta delapan gempa hembusan dengan amplitudo 2–4 mm dan durasi 34–69 detik.

“Semeru juga mengalami lima kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 4–8 mm, S-P 14–16 detik dan lama gempa 25–53 detik,” tambah Rudra.

Dari sisi visual, kondisi puncak Semeru sesekali terlihat jelas sebelum kembali tertutup kabut 0–III. Asap kawah tidak teramati selama periode pengamatan, sementara cuaca dominan mendung hingga hujan dengan hembusan angin lemah ke arah tenggara.

Baca Juga: Kemenpar Imbau Wisatawan Jauhi Daerah Aliran Sungai Sekitar Gunung Semeru

Rudra menjelaskan bahwa status Semeru saat ini masih berada pada Level IV atau Awas. Karena itu, PVMBG tetap memberlakukan rekomendasi ketat bagi masyarakat. Warga dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 20 kilometer dari pusat erupsi. Di luar area tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi perluasan awan panas dan aliran lahar.

“Masyarakat juga dilarang beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),” tegasnya. Ia menambahkan bahwa masyarakat perlu mewaspadai kemungkinan munculnya awan panas, guguran lava, dan aliran lahar yang dapat terjadi di sungai atau lembah yang berhulu di puncak Semeru, terutama di Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, serta pada anak sungai yang terhubung dengan Besuk Kobokan.

(Sumber : Antara)

x|close