AHY: Pembangunan Infrastruktur di Sumatera Pascabencana Harus Lebih Tangguh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Des 2025, 22:45
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono dalam agenda Balairung Dialogue 2025, di Jakarta, Selasa 9 Desember 2025. ANTARA/Muhammad Baqir Idrus Alatas Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono dalam agenda Balairung Dialogue 2025, di Jakarta, Selasa 9 Desember 2025. ANTARA/Muhammad Baqir Idrus Alatas (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan perlunya peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur di kawasan Sumatera yang terdampak bencana hidrometeorologi, agar lebih kuat, tahan bencana, dan berkelanjutan.

“Tugas utama kita adalah membangun kembali, but don't just rebuild, build better, build stronger, more resilient, and more sustainable. Mengapa? Karena jangan sampai kemudian cepat, tapi kemudian kualitasnya juga tidak baik, sehingga juga pada akhirnya tidak tahan terhadap bencana alam,” ujar AHY saat menghadiri Balairung Dialogue 2025 di Jakarta, Selasa.

AHY menjelaskan bahwa bencana yang melanda wilayah barat Indonesia itu mempengaruhi 18 kabupaten/kota di Aceh, 18 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut), serta 16 kabupaten/kota di Sumatera Barat (Sumbar).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Senin 8 Desember 2025 terdapat 961 korban meninggal dunia, 234 orang hilang, 5.000 orang luka-luka, dan sekitar 998.800 warga mengungsi.

Baca Juga: BNPB: Pemasangan Jembatan Bailey Mulai Dibangun untuk Pulihkan Akses di Sumatera Barat

Secara total, kerusakan infrastruktur di 52 kabupaten tersebut mencakup 1.200 lebih fasilitas umum, 199 fasilitas kesehatan, 534 fasilitas pendidikan, 420 tempat ibadah, 234 gedung atau perkantoran, 435 jembatan, 259 akses yang terdampak, 163 akses terputus, 101 ruas jalan terputus, serta 62 jembatan yang ambruk. Selain itu, sebanyak 156.500 rumah rusak, dengan rincian 143.427 rusak berat, 2.298 rusak sedang, dan 10.808 rusak ringan.

Melihat kondisi tersebut, AHY menegaskan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana harus segera dipercepat meski saat ini masih dalam fase tanggap darurat.

Ia juga mengungkapkan hasil rapatnya dengan Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani saat berkunjung ke Sumatera Utara pekan lalu, yang membahas pentingnya operasi modifikasi cuaca (OMC) guna memperlancar evakuasi dan distribusi logistik.

“Kalau hujan masih berat, harus dipecah dulu atau digeser ke laut. Ini butuh operasi khusus BNPB bersama dengan BMKG,” tutur AHY.

Baca Juga: Mendagri: Ada Pemda di Sumatera Terdampak Bencana Hanya Miliki Rp750 Juta

Selain melakukan koordinasi lintas lembaga, AHY bersama pihak terkait juga mengirimkan bantuan logistik, terutama menuju wilayah yang terisolasi seperti Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tamiang, lantaran banyak warga yang mulai mengalami kelaparan. Ia juga meninjau beberapa infrastruktur yang rusak parah seperti jalan penghubung Sumbar–Riau, untuk memastikan ketersediaan alat berat dalam proses perbaikan.

Selama mengunjungi tenda-tenda pengungsian, AHY mengaku terenyuh melihat kondisi warga yang kehilangan rumah, harta benda, bahkan anggota keluarga akibat bencana tersebut.

“Saya hanya ingin memberikan gambaran yang real dan ini bukan hanya masalah infrastruktur, ini masalah manusia. Jadi, mari kita menggerakkan hati dan ciptaan kita untuk membantu saudara-saudara kita,” kata AHY.

 

(Sumber : Antara)

x|close