Dihujat Saat Panggul Beras, Zulhas: Gak Masalah, Saya Maafkan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 16:42
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) berbicara dalam kegiatan Bisnis Indonesia Group Conference, di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Harianto Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) berbicara dalam kegiatan Bisnis Indonesia Group Conference, di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025. ANTARA/Harianto (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak mempermasalahkan kritik maupun hujatan yang muncul akibat aksinya memanggul beras ketika menyalurkan bantuan untuk korban bencana. Menurutnya, yang terpenting adalah bantuan pangan dapat sampai dengan cepat kepada masyarakat terdampak bencana di berbagai daerah.

Zulhas menyampaikan pandangannya saat hadir dalam kegiatan Bisnis Indonesia Group Conference di Jakarta pada Senin, 8 Desember 2025.

“Apa saja mau ngatain saya enggak ada masalah, saya maafkan. Tapi bantulah saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara," katanya.

Pernyataannya merespons ramai pemberitaan dan komentar publik setelah video dirinya memanggul beras saat meninjau lokasi bencana banjir di Sumatera Barat pada 30 November 2025 diunggah melalui akun Instagram pribadinya. Aksi tersebut menjadi perbincangan luas di media sosial.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak larut dalam kemarahan maupun kritik berlebihan, dan lebih memprioritaskan semangat gotong royong guna meringankan beban para penyintas bencana di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Menurutnya, bantuan sekecil apa pun akan sangat berdampak bagi warga yang tengah kesulitan pascabencana.

Baca Juga: Zulhas: Pasokan Pangan di Aceh–Sumut–Sumbar Diperkuat 2 Kali Lipat

“Yang paling penting saya mengajak Bapak-Ibu ayo, kita jangan marah-marah, jangan cuma emosi. Mari kita bantu saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara. Satu rupiah pun penting bagi mereka, satu karung beras pun penting. Mudah-mudahan itu bisa meringankan beban mereka," ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa insiden video memanggul beras tersebut bahkan menjadi candaan warga yang ditemuinya saat berolahraga di Jakarta.

“Saya lagi jalan kemarin olahraga di Jalan Sudirman. Ada yang lirik-lirik tapi enggak ngomong gitu ya. ‘Wah Pak Zul.’ Ada yang gitu. Ada ibu-ibu dua. ‘Pak Zul, berasnya mana? Enggak gotong beras?’ katanya. Ini saya bilang ‘Saya lagi olahraga karena kecapean gotong beras’, ketawa semua," ungkapnya.

Dirinya kemudian menggambarkan bahwa kebiasaan berbagi telah ditanamkan sejak masa kecil oleh mendiang ibunya. Nilai keislaman juga membentuk prinsip hidupnya untuk terus memberi, baik dalam keadaan senang maupun susah.

Baca Juga: Menko Zulhas Pastikan Indonesia Capai Swasembada Beras dan Jagung Akhir 2025

Ia menyampaikan, “Jadi saya diperintah ibu saya almarhumah. Tiap hari harus memberikan bantuan. Karena dalam Islam itu ayatnya jelas. Orang baik itu, kata guru ngaji saya, Al Quran, itu orang yang berguna dan memberi dia senang ataupun susah.”

Zulhas menambahkan bahwa dirinya telah terbiasa menerima hujatan terkait kebiasaan berbagi, namun ia tetap memilih memaafkan karena meyakini bahwa membantu orang lain merupakan ibadah dan tanggung jawab moral.

Ia menuturkan, “Saya mulai enam tahun, tujuh tahun sudah biasa berbagi gitu. Setiap ke daerah tanya teman-teman saya, saya memang bagi beras. Biasa saya gotong beras, tuh biasa, bisa 5 kilogram. Saya biasa tuh, saya bagi gitu. Biasa.”

Dalam penutup, Zulhas berharap nilai solidaritas dan empati tidak luntur, sebab kekuatan gotong royong sangat dibutuhkan agar bangsa dapat bangkit bersama saat menghadapi bencana dan memastikan tidak ada warga yang merasa sendirian.

“Tapi mungkin buat yang lain aneh, ya enggak apa-apa, saya juga maafkan," tutupnya.

(Sumber: Antara) 

x|close