Zulhas Soroti Potensi Ekonomi Rp1 Triliun dari Pemotongan Dam di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Des 2025, 15:07
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) usai menghadiri rapat koordinasi pembentukan kelompok kerja terkait penyediaan makanan untuk jamaah haji dan umrah di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Rabu 3 Desember 2025. (ANTARA/Maria Cicilia Galuh) Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) usai menghadiri rapat koordinasi pembentukan kelompok kerja terkait penyediaan makanan untuk jamaah haji dan umrah di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Rabu 3 Desember 2025. (ANTARA/Maria Cicilia Galuh) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengkaji kemungkinan penyembelihan hewan dam dan hewan kurban jamaah haji dilakukan di Indonesia. Menurutnya, potensi perputaran dana dari kegiatan tersebut dapat mencapai hampir Rp1 triliun.

Zulhas menjelaskan bahwa dari total 221 ribu jamaah haji Indonesia, hampir setengahnya melakukan pelanggaran sehingga diwajibkan membayar dam atau menyembelih hewan sebagai bentuk denda.

"Dam itu besar sekali, kira-kira satunya 200 dolar (AS), belum yang kena denda, denda itu yang mungkin melanggar. Katanya hampir separuh jamaah itu melanggar, berarti kalau 200 dolar kali 221 ribu kan, itu 480 juta dolar, kan hampir Rp1 triliun," kata Zulhas di Jakarta, Rabu, 3 November 2025.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa wacana tersebut perlu mendapat kajian mendalam bersama para ulama dan otoritas terkait. Hal ini karena ketentuan pemotongan dam di Arab Saudi merupakan bagian dari regulasi yang berlaku.

Baca Juga: Zulhas Turun Langsung Tinjau Korban Banjir di Padang Malah Kena Hujat Netizen

Ia juga membuka opsi mencari referensi dari negara-negara lain yang sudah memperoleh izin untuk melaksanakan pemotongan dam di negara asal.

"Saya akan bertamu ke Majelis Ulama (Majelis Ulama Indonesia) untuk meminta diskusi ya, bila perlu studi banding ke negara-negara lain, negara-negara lain boleh potong di negara asal. Kita kan harus potongnya di negara Arab," ujarnya.

Wacana ini, kata Zulhas, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari penyelenggaraan haji dan umrah. Potensi dana yang selama ini berputar di luar negeri dianggap dapat dialihkan ke dalam negeri untuk memperkuat sektor pangan, meningkatkan gizi masyarakat, hingga membantu pondok pesantren.

"Itu kalau bisa di sini saja, tidak usah potong di Arab, kalau dikasih ke pondok (pondok pesantren), kan gizi langsung naik," imbuhnya. 

(Sumber: Antara)

x|close