Peran Kementerian PPPA dalam Penanganan Korban Bencana di Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2025, 12:22
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arifah Fauzi Arifah Fauzi (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan kebutuhan perempuan dan anak yang menjadi korban bencana di Sumatera terpenuhi dengan baik.

Belakangan ini beredar informasi mengenai korban perempuan di Aceh dan Sumatera Utara yang membutuhkan bantuan khusus, mulai dari pembalut hingga dukungan psikososial, namun enggan meminta karena alasan kenyamanan dan rasa malu.

Arifah menjelaskan bahwa pihaknya baru saja turun langsung ke Sumatera Barat bersama Presiden Republik Indonesia untuk menyapa para penyintas bencana. Menurutnya, kolaborasi antara dinas terkait, relawan, dan masyarakat berjalan sangat baik.

"Menurut saya kolaborasi dari berbagai pihak dari seluruh dinas dan juga peran serta masyarakat ini terlihat sekali," katanya saat dijumpai di Jakarta Pusat, Selasa, 2 Desember 2025.

Baca Juga: Presiden Iran Sampaikan Belasungkawa dan Tawarkan Bantuan bagi Korban Banjir-Longsor di Sumatera

Warga berjalan melintasi sungai dengan jembatan darurat di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). <b>(Antara)</b> Warga berjalan melintasi sungai dengan jembatan darurat di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Sabtu (29/11/2025). (Antara)

Baca Juga: Pramono Siap Kirim Bantuan Tahap 2 untuk Korban Bencana di Sumatera

Saat kunjungan tersebut, tim dari Dinas P3A turut memberikan trauma healing bagi perempuan yang terdampak, sekaligus menyediakan berbagai kebutuhan spesifik, termasuk kebutuhan kesehatan reproduksi dan perlengkapan dasar bagi anak.

Meskipun seluruh kebutuhan belum terpenuhi secara menyeluruh, Arifah memastikan bahwa sejumlah lokasi sudah mendapatkan bantuan prioritas. Tim di lapangan terus memperbarui data kebutuhan agar proses distribusi lebih tepat sasaran.

"Mungkin saat ini pun kami sedang melakukan pendataan untuk tindak lanjut apa yang bisa kami berikan khususnya tentang kebutuhan spesifik perempuan dan anak," ujarnya.

Arifah mengungkapkan bahwa pihaknya belum dapat turun langsung ke Aceh dan Sumatera Utara. Namun, dinas terkait di daerah tersebut telah bergerak melakukan sinergi dan kolaborasi untuk memastikan bantuan yang dibutuhkan perempuan dan anak tetap tersedia.

x|close