Ntvnews.id, Jakarta - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Aceh meninggalkan kerusakan besar yang memicu duka mendalam.
Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem, menggambarkan kedahsyatan bencana ini sebagai kejadian yang setara dengan “tsunami kedua”, karena sapuannya menghancurkan pemukiman dan bahkan menghilangkan sejumlah kampung dari peta.
Mualem menjelaskan bahwa terdapat sekitar empat kampung yang hilang tersapu banjir bandang dan longsor. Daerah yang paling terdampak antara lain Sawang dan Jambo Aye di Aceh Utara, serta kampung di kawasan Peusangan, Bireuen. Dalam keterangannya, ia menekankan skala kehilangan yang terjadi.
"Ada beberapa kampung hilang entah kemana, yaitu Sawang, Jambo Aye di Aceh Utara, Peusangan di Bireuen, malam itu 4 kampung juga engak tau entah ke mana. jadi Aceh sekarang seperti tsunami kedua," kata Mualem saat Apel Tim Recovery Bencana yang digelar di Landasan Udara Sultan Iskandar Muda (SIM), baru-baru ini.
Baca Juga: Banjir Bandang Nagan Raya Aceh Berdampak pada 25.608 Jiwa, BPBD: Sangat Parah
Menurutnya, situasi ini menuntut respon cepat dan terkoordinasi. Penanganan bencana yang melanda 18 kabupaten/kota di Aceh harus dilakukan tanpa jeda dan dengan langkah-langkah terukur. Pembukaan akses darat menjadi prioritas utama agar bantuan logistik bisa segera menjangkau warga, terutama mereka yang berada di desa-desa terisolasi.
"Tugas kita adalah melayani mereka yang terdampak. Tidak boleh ada jeda kemanusiaan di lapangan," ujar Mualem.
Hingga Senin, 1 Desember 2025 bantuan logistik dan perlengkapan pengungsian mulai masuk ke sejumlah wilayah terisolasi seperti Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tamiang. Namun, skala bantuan masih terbatas karena akses darat masih terputus, sehingga pengiriman bantuan sementara hanya bisa dilakukan melalui jalur udara.
Baca Juga: Tim BPBD Nangis Aceh Minta Pertolongan, Tak Sanggup Lihat Banyak Jenazah
Di sisi lain, pemerintah bergerak mempercepat pembangunan jembatan Bailey di jalur penghubung Bireuen - Aceh Utara agar bantuan dapat segera disalurkan melalui jalur darat. Sekda Aceh, M. Nasir, menyampaikan perkembangan pengerjaannya.
"Konektivitas Bireuen-Aceh Utara sudah mendapatkan solusi. Pembangunan jembatan Bailey hari ini sudah mulai dikerjakan. Targetnya tiga hari selesai dan bisa dilalui," kata Sekda Aceh, M. Nasir, Minggu, 30 November 2025.
Sementara itu, data sementara mencatat bahwa banjir dan longsor di Aceh telah mengakibatkan 102 orang meninggal dunia, serta 116 lainnya masih dinyatakan hilang per Minggu, 30 November 2025 pukul 20.23 WIB. Kehilangan besar ini semakin menegaskan gambaran tragedi yang digambarkan sebagai “tsunami kedua” bagi masyarakat Aceh.
Puluhan Motor dan Mobil Ditemukan Terkubur Lumpur Usai Banjir Aceh Mulai Surut (IG)