Tim BPBD Nangis Aceh Minta Pertolongan, Tak Sanggup Lihat Banyak Jenazah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2025, 08:32
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Ivan Tim BPBD Aceh Tamiang Ivan Tim BPBD Aceh Tamiang (TikTok)

Ntvnews.id, Jakarta - Situasi bencana di Aceh memasuki fase paling genting. Di tengah upaya evakuasi yang semakin sulit, seorang petugas BPBD Aceh menyampaikan permohonan bantuan dengan suara bergetar dan penuh keharuan. Ungkapan itu menggambarkan betapa beratnya kondisi di lapangan, terutama setelah akses darat terputus total selama berhari-hari.

Dalam rekaman suara yang beredar, petugas tersebut menyampaikan bahwa jalur darat sudah tidak dapat digunakan untuk mengirim bantuan. Karena itu, ia meminta seluruh pihak yang ingin menyalurkan logistik untuk menggunakan jalur air.

“Kami sarankan bantuan dikirim melalui jalur air, misalnya dari Pangkalan Susu. Kami akan sambut dan langsung menyeberangkan ke Aceh Tamiang,” ujar Ivan selaku Bendahara BPBD Aceh Tamiang, dilansir Selasa, 2 Desember 2025.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejumlah wilayah lain, termasuk Aceh Timur, Langsa, Aceh Utara, dan Lhokseumawe mengalami kondisi serupa. Banyak desa terjebak tanpa listrik, tanpa komunikasi, dan tanpa suplai bahan bakar.

Baca Juga: Korban Tewas Bencana di Sumatera Tembus 604 Jiwa, Tim SAR Kejar Waktu

Dalam pernyataan yang sama, ia menyebut bahwa di Aceh Utara saja, tim BPBD telah mencatat 70 jenazah yang belum dapat dievakuasi karena akses sepenuhnya terputus.

“Kami mohon. Kami sudah empat, lima hari putus akses. Komunikasi tidak ada. BBM tidak ada. Semuanya terhenti. Anak bayi kami, lansia kami. Jenazah kami sudah tidak bisa diangkut,” katanya.

Seruan itu menjadi penanda betapa daruratnya keadaan. Ribuan warga masih mengungsi dalam kondisi minim logistik, sementara proses evakuasi terus dihambat cuaca buruk dan medan yang tertutup lumpur serta gelondongan kayu banjir bandang.

Pemerintah daerah telah berkoordinasi dengan BNPB dan TNI–Polri untuk mempercepat suplai bantuan melalui jalur udara dan laut. Namun untuk sejumlah lokasi terpencil, situasinya masih jauh dari aman.

“Kami mohon bantuan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Terima kasih… Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tutupnya.

x|close