Ntvnews.id, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengomentari peristiwa tewasnya bocah enam tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho. Ketua DPR RI Puan Maharani meminta komisi terkait di DPR, membahas kematian bocah yang diculik dan dibunuh ayah tirinya itu.
"Di DPR, kami akan meminta komisi terkait untuk memanggil dan menindaklanjuti hal ini secara serius untuk bisa melakukan langkah-langkah yang komprehensif dan mengevaluasi," ujar Puan kepada wartawan, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Puan turut berbelasungkawa atas peristiwa yang menimpa Alvaro. Menurutnya, hal ini merupakan sinyal situasi darurat yang harus ditanggapi secara bersama.
Penanganan serta pencegahan merupakan tanggung jawab keluarga, sekolah, dan negara sehingga meminta kepada seluruh stakeholder terkait menindaklanjuti kasus Alvaro secara serius.
Baca Juga: Ayah Tiri Simpan Jenazah Alvaro di Garasi Selama Tiga Hari Sebelum Dibuang
Postingan anak hilang yang berusia enam tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho yang kini masih dalam pencarian, Jakarta, Kamis 13 November 2025. ANTARA/HO/Instagram-Polsek Pesanggrahan. (Antara)
Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Saan Mustopa. Ia mendesak Polri untuk lebih gesit mencegah dan menangani kasus kekerasan maupun penculikan anak di bawah umur.
Saan turut meminta Komisi III bersama KPAI berkolaborasi dengan kepolisian guna menangani kasus kekerasan terhadap anak.
"Kita sangat berharap dan meminta kepolisian untuk cepat tanggap, untuk bisa lebih gesit lagi nanti dalam menangani berbagai kasus-kasus kejahatan terutama terkait dengan soal penculikan terhadap anak-anak," tandas Saan.
Diketahui, Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025 lalu, usai salat magrib di masjid kawasan Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Peristiwa ini dilaporkan ke polisi dan informasinya disebarluaskan melalui media sosial.
Baca Juga: Polisi: Alvaro Dibunuh Gegara Ayah Tiri Cemburu dengan Ibu Korban
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto dalam konferensi pers terkait kasus pembunuhan anak bernama Alvaro Kiano Nugroho (6) di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jakarta, Senin 24 November 2025. ANTARA/Luthfia Miranda Putri. (Antara)
Setelah delapan bulan, korban akhirnya ditemukan. Alvaro didapati dalam keadaan tak bernyawa di pinggir kali kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Pelaku penculikan dan pembunuhan Alvaro, ialah ayah tiri korban, Alex Iskandar.
Polisi lalu menangkap Alex. Pria itu akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya saat berada di ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu, 23 November 2025 pagi. Ia gantung diri menggunakan celana panjangnya.
Adapun pelaku menculik korban, karena kesal dengan ibu Alvaro. Alvaro tewas di tangan Alex, lantaran dibekap oleh pelaku menggunakan handuk. Hal itu dilakukan Alex, lantaran korban saat dibawa pelaku kerap menangis.
Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah). (NTVNews.id)