Trump Setujui Rencana Damai Rusia–Ukraina, Kiev Tak Diajak Bahas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 14:24
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, pada 15 Agustus 2025. /Anadolu/HO-Kremlin Press Office Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump berjalan menuju tempat pertemuan tingkat tinggi di di Anchorage, Alaska, pada 15 Agustus 2025. /Anadolu/HO-Kremlin Press Office (Antara)

Ntvnews.id, Istanbul - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikabarkan telah memberikan persetujuan atas sebuah rencana berisi 28 poin untuk menghentikan konflik RusiaUkraina, menurut seorang pejabat senior AS. Namun, Ukraina disebut tidak dilibatkan dalam proses perumusan rencana tersebut.

“Rencana tersebut berfokus pada pemberian jaminan keamanan kepada kedua pihak untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan,” kata pejabat itu, dikutip Kamis, 20 November 2025.

Ia menegaskan bahwa “rencana ini mencakup hal-hal yang diinginkan dan dibutuhkan Ukraina untuk mencapai perdamaian yang tahan lama.”

Kepada NBC News, pejabat itu kembali menekankan bahwa “rencana tersebut fokus pada pemberian jaminan keamanan kepada kedua pihak untuk memastikan perdamaian yang berkelanjutan,” serta mencakup “hal-hal yang dibutuhkan Ukraina untuk mencapai perdamaian yang langgeng.”

Pejabat tersebut tidak memerinci isi 28 poin tersebut, tetapi menyebutkan bahwa diskusi masih terus dilakukan dengan pihak-pihak yang berkepentingan.

Baca Juga: Kritik Putin soal Perdamaian Rusia-Ukraina, Trump: Omong Kosong!

Tiga pejabat AS lainnya mengatakan kepada NBC News bahwa kerangka proposal damai itu belum disampaikan secara resmi kepada Ukraina.

Sementara itu, delegasi yang dipimpin Menteri Angkatan Darat AS Daniel Driscoll telah bertolak ke Ukraina pada Rabu membawa dua agenda utama, menurut sejumlah pejabat AS, Eropa, serta seorang sumber dekat pemerintah Ukraina. Dua agenda itu mencakup pembahasan strategi dan teknologi militer, serta mendukung upaya pemerintahan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian.

Seorang pejabat AS menggambarkan kunjungan tersebut sebagai bagian dari langkah Gedung Putih untuk “memulai kembali perundingan damai.”

Namun, juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov menyatakan bahwa “tidak ada rencana semacam itu” bagi Rusia untuk mengadakan pertemuan dengan Driscoll setelah agenda perundingan di Ukraina. Pernyataan itu menunjukkan minimnya kemajuan sejak pertemuan Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, pada Agustus lalu.

Baca Juga: AS dan Rusia Gelar Negosiasi Rahasia, Bahas Apa?

Sumber yang dekat dengan pemerintah Ukraina dan seorang pejabat Eropa yang memahami isu tersebut menyebut bahwa Ukraina tidak memiliki peran apa pun dalam penyusunan rencana perdamaian yang diajukan AS. Mereka mengatakan Kiev hanya mendapat gambaran umum tanpa penjelasan rinci ataupun kesempatan menyampaikan masukan.

Sejumlah pejabat Ukraina memandang waktu kemunculan proposal tersebut sarat dengan motif politik karena bertepatan dengan skandal korupsi yang sedang menimpa pemerintahan Presiden Volodymyr Zelenskyy. Menurut sumber dekat pemerintah Ukraina, mereka meyakini Rusia mencoba memanfaatkan momentum ketika kepemimpinan Ukraina dinilai sedang melemah.

Di sisi lain, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Rabu menyampaikan bahwa Moskow belum menerima pemberitahuan resmi dari Washington terkait “kesepakatan” mengenai Ukraina yang diberitakan media.

Pemerintah Rusia sebelumnya menegaskan bahwa posisi mereka mengenai kemungkinan perjanjian damai tidak berubah sejak pertemuan Putin dan Trump di Alaska.

Menurut laporan Axios, utusan khusus AS Steve Witkoff dan utusan Presiden Putin, Kirill Dmitriev, telah bertemu di Miami, Florida, akhir bulan lalu untuk membahas kerangka kesepakatan tersebut. Rencana 28 poin itu disebut terinspirasi dari keberhasilan Trump dalam mendorong tercapainya kesepakatan di Gaza.

(Sumber: Antara) 

x|close