Ntvnews.id, Kyiv - Serangan terbaru yang dilakukan Rusia kembali menyasar kawasan permukiman di kota Ternopil, wilayah Ukraina bagian barat. Presiden Volodymyr Zelensky menyampaikan bahwa sedikitnya sembilan orang meninggal dunia akibat serangan tersebut, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
"Di Ternopil, gedung sembilan lantai yang menjadi permukiman terkena serangan... puluhan orang diketahui mengalami luka-luka dan sangat disayangkan, sembilan orang tewas," ujar Zelensky dalam pernyataan melalui media sosial, dikutip dari AFP, Kamis, 20 November 2025.
Zelensky turut membagikan foto dan video yang memperlihatkan bangunan bertingkat itu dalam kondisi hancur dan diselimuti asap tebal, diduga merupakan dampak langsung dari serangan Rusia tersebut.
"Orang-orang mungkin terjebak di bawah reruntuhan," tambahnya.
Baca Juga: Rusia Terus Hajar Kyiv, Ukraina Dilanda Pemadaman Listrik Massal
Dalam beberapa bulan terakhir, Moskow semakin intens melakukan serangan drone dan rudal terhadap Kyiv, dengan menargetkan infrastruktur energi serta sejumlah area sipil, terutama menjelang musim dingin.
Zelensky menjelaskan bahwa dalam serangan semalam, Rusia menembakkan lebih dari 470 drone tempur dan 48 rudal dengan berbagai tipe ke berbagai wilayah di Ukraina. Serangan itu menyebabkan korban luka di wilayah timur laut Kharkiv dan wilayah barat Ivano-Frankivsk.
Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov, mengumumkan pada Rabu, 19 November 2025 pagi bahwa sedikitnya 32 warga mengalami luka-luka akibat gempuran udara Rusia. Di antara korban terdapat dua anak serta seorang remaja perempuan berusia 18 tahun.
Rusia Gempur Kembali Ukraina, Kini Rumah Sakit Anak Ancur di Kyiv (Tangkapan Layar)
Ia menuturkan bahwa distrik perkotaan Slobidksy dan Osnoviansky terkena hantaman setidaknya 11 drone, yang menyebabkan kebakaran pada gedung sembilan lantai, merusak kendaraan dan garasi, serta menghancurkan sebuah supermarket.
Media pemerintah Suspilne, mengutip keterangan juru bicara layanan darurat Yevgen Vasylenko, menyebutkan bahwa empat titik kebakaran terjadi di area tersebut. Vasylenko mengatakan bahwa tim penyelamat dan polisi berhasil mengungsikan 48 orang termasuk tiga anak dari salah satu pintu masuk gedung yang dipenuhi asap.
Baca Juga: 7 Orang Tewas dalam Serangan Udara Terbaru Rusia di Kyiv
Serangan Rusia terus berlangsung ketika Ukraina harus menghadapi musim dingin di tengah perang yang belum menunjukkan tanda akan berakhir, serta tanpa perkembangan menuju perundingan damai. Sementara itu, Zelensky tengah melakukan kunjungan ke sejumlah negara Eropa untuk meminta dukungan militer serta kebutuhan energi bagi Kyiv.
Di garis depan wilayah timur, pasukan Ukraina yang kekurangan tenaga dan kalah jumlah terus berusaha menahan serangan pasukan Rusia yang semakin intens. Pada Selasa, 18 November 2025, pasukan Moskow dilaporkan berhasil merebut dua desa di wilayah tersebut.
Asap mengepul di kota setelah serangan pesawat tak berawak dan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 28 September 2025. (Reuters)