7 Orang Tewas dalam Serangan Udara Terbaru Rusia di Kyiv

Ntvnews.id, Kyiv - Sedikitnya tujuh orang tewas dan sejumlah lainnya luka-luka dalam serangan udara terbaru Rusia yang terjadi semalam di wilayah Kyiv, menurut keterangan Menteri Dalam Negeri Ukraina, Ihor Klymenko.

Dalam unggahan di media sosial, Klymenko mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam area permukiman, rumah sakit, dan fasilitas olahraga.

“Area permukiman, rumah sakit, dan infrastruktur olahraga terkena dampak,” tulisnya, dikutip dari BBC, Senin, 23 Juni 2025.

Wali Kota Kyiv, Vitaliy Klitschko, melaporkan bahwa enam dari tujuh korban tewas berada di sebuah gedung apartemen bertingkat tinggi di ibu kota. Ia juga menambahkan bahwa 22 orang lainnya mengalami luka-luka di kota tersebut.

Baca Juga: Menlu Iran Terbang ke Rusia Temui Putin Usai Serangan Israel-AS ke Fasilitas Nuklir

Beberapa pekan terakhir, Rusia terus melancarkan serangan udara besar-besaran ke berbagai kota di Ukraina. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dijadwalkan akan mengunjungi London pada Senin untuk membahas konflik yang terus berlangsung.

Menurut angkatan udara Ukraina, dalam serangan terbaru ini, Rusia meluncurkan 352 drone dan 16 rudal yang sebagian besar diarahkan ke wilayah Kyiv.

Layanan darurat Ukraina membagikan rekaman video yang menunjukkan warga dalam kondisi terkejut saat dievakuasi dari sebuah gedung apartemen yang hancur dan masih terbakar.

Pejabat setempat juga melaporkan bahwa salah satu pintu masuk ke stasiun metro bawah tanah mengalami kerusakan akibat serangan. Banyak warga dilaporkan menghabiskan malam dengan berlindung di stasiun bawah tanah tersebut.

Baca Juga: Rusia Sebut Beberapa Negara Siap Beri Bantuan Senjata Nuklir ke Iran

Selain korban di ibu kota, satu orang lainnya dilaporkan tewas setelah sebuah drone menghantam rumah sakit di kota Bila Tserkva, yang terletak di sebelah selatan Kyiv.

Serangan ini terjadi ketika Kyiv masih dalam suasana duka akibat serangan udara Rusia pada Selasa malam sebelumnya yang menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Serangan tersebut disebut sebagai salah satu yang terbesar yang pernah melanda ibu kota Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022.