Ntvnews.id, Moskow - Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengumumkan bahwa pihaknya berhasil menggagalkan rencana pencurian sebuah jet tempur MiG-31 yang dilengkapi dengan rudal hipersonik Kinzhal. Rencana itu didalangi oleh mata-mata Ukraina dan Inggris yang berupaya membujuk pilot Rusia agar membawa kabur pesawat tersebut.
Dilansir dari Reuters, Rabu, 12 November 2025, FSB menyebut para agen Ukraina dan Inggris menawarkan imbalan sebesar US$ 3 juta (sekitar Rp 50 miliar) kepada pilot Rusia yang bersedia mencuri jet tempur tersebut.
Dalam pernyataannya, FSB menjelaskan bahwa pesawat yang berhasil dibajak itu nantinya akan diterbangkan ke pangkalan udara NATO di Constanta, Rumania, tempat di mana pesawat tersebut kemungkinan besar akan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara.
FSB yang merupakan penerus utama KGB era Uni Soviet menyebut bahwa Ukraina dan Inggris telah menyiapkan “provokasi skala besar” menggunakan jet tempur hasil pembajakan itu.
Baca Juga: Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh di Laut Cina Selatan
“Langkah-langkah yang telah diambil telah menggagalkan rencana dinas intelijen Ukraina dan Inggris untuk melakukan provokasi skala besar,” kata FSB dalam pernyataannya.
Televisi pemerintah Rusia kemudian menayangkan rekaman yang memperlihatkan potongan pesan dan video seorang pria yang diklaim bekerja untuk intelijen Ukraina dan Inggris. Dalam rekaman itu, pria tersebut menawarkan US$ 3 juta kepada seorang pilot Rusia agar menerbangkan MiG-31 ke wilayah Eropa.
Ilustrasi - Jet tempur F-16 buatan AS. (Antara)
Disebutkan pula bahwa pilot Rusia itu dijanjikan kewarganegaraan asing, meski FSB tidak menjelaskan dari negara mana kewarganegaraan itu akan diberikan. Hingga kini, laporan tersebut belum dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters.
Jet tempur MiG-31 yang menjadi target pencurian diketahui membawa rudal Kinzhal, yakni rudal balistik udara-ke-darat berkecepatan tinggi yang disebut Rusia sebagai senjata hipersonik. Moskow mengklaim Kinzhal mampu melesat dalam kecepatan ekstrem serta bermanuver di jalur penerbangan yang dirancang untuk mengelabui sistem pertahanan udara musuh.
Baca Juga: Memanas! Polandia Kerahkan Jet Tempur Cegat Pesawat Pengintai Rusia
Rusia telah lama menuding Inggris sebagai musuh utama, dengan menilai London ikut memperkeruh konflik di Ukraina. Moskow menuduh intelijen Inggris membantu Kyiv melancarkan serangan jauh hingga ke dalam wilayah Rusia.
Sementara itu, pemerintah Inggris menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai “perampasan tanah bergaya kekaisaran” dan menuduh Moskow berupaya menebar kekacauan di Eropa guna melemahkan tatanan demokrasi di kawasan tersebut.
Ilustrasi jet tempur. (Pixabay)