Ntvnews.id, Moskow - Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya berfungsi sebagai alat pemersatu masyarakat Indonesia, tetapi juga menjadi jembatan kebudayaan bagi warga asing. Terbukti, banyak warga Rusia yang mempelajari dan menguasai bahasa Indonesia.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow menyelenggarakan Kongres Pertama Bahasa Indonesia di Rusia pada 5 November, bertempat di Perpustakaan Seluruh Rusia untuk Sastra Asing ‘M.I Rudomino’, Moskow.
Peserta kegiatan sebagian besar merupakan anak-anak muda Rusia yang memiliki ketertarikan mendalam terhadap Indonesia. Mereka dikenal sebagai Indonesianis—mereka yang meneliti, mempelajari, dan menulis berbagai aspek terkait Indonesia.
Kongres ini sekaligus menjadi pembuka rangkaian Peringatan Hari Kebudayaan Indonesia 2025, yang berlangsung pada 5–9 November 2025. Acara tersebut juga menjadi bagian dari perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Rusia yang kini telah berkembang menjadi Kemitraan Strategis.
Dalam acara pembukaan, Direktur Jenderal Perpustakaan Sastra Asing M.I Rudomino, Marina Pavlovna, menyampaikan apresiasi atas terpilihnya lembaganya sebagai tuan rumah penyelenggaraan kongres perdana Bahasa Indonesia di Rusia.
Baca Juga: Pejudo Putri Maryam March Maharani Jadi Pembawa Bendera Indonesia di Pembukaan Olimpiade Paris 2024
Selain itu, Duta Besar Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus, Jose Antonio Morato Tavares, turut membuka kongres sekaligus memberikan kuliah umum. Ia memberikan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat dan menyatakan optimisme bahwa kegiatan ini akan mempererat hubungan persahabatan Indonesia–Rusia yang telah memasuki usia 75 tahun dan semakin diperkuat sejak ditetapkannya kemitraan strategis pada 2025.
"Bahwa setiap kali kita berkunjung ke satu lembaga pendidikan selalu ada orang yang bisa berbahasa Indonesia. Ini tentu saja menjadi cerminan dari penyebaran dan juga adalah satu simbol kedekatan kebudayaan dan bahasa Indonesia dengan negara akreditasi," ujar Jose Antonio Morato Tavares.
Bendera Indonesia. (Freepik)
Pada sesi presentasi, tiga pembicara menyampaikan materi dalam kongres bertema ‘Bahasa Indonesia di Rusia: dari Diplomasi Lunak menuju Pengakuan Internasional’.
Marina Frolova, dosen bahasa dan sastra Indonesia yang telah mengajar selama 14 tahun di Institut Negeri-Negeri Asia dan Afrika–Universitas Negeri Moskow (Universitas Lomonosov), menjelaskan sejarah awal pengajaran bahasa Indonesia yang dimulai sejak akhir 1950-an. Kini, pengajaran bahasa Indonesia telah berkembang di berbagai institusi pendidikan bergengsi Rusia, seperti MGIMO, Universitas Federal Timur Jauh, Universitas Federal Kazan, dan Universitas Negeri Saint Petersburg.
Baca Juga: Bahasa Indonesia Resmi Diajarkan di Universitas Al-Azhar Mesir
Menurut Frolova, bahasa Indonesia memiliki peran bukan hanya sebagai alat pemersatu bangsa Indonesia, melainkan juga sebagai bahasa yang mempererat hubungan dengan warga asing.
Pembicara kedua, Polina Evsyukova dari Sekolah Tinggi Ekonomi (HSE) Moskow, menyoroti pentingnya budaya saling menghormati dalam interaksi sosial masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Moskow, Khoirul Rosyadi, memaparkan kondisi pengajaran bahasa Indonesia di Rusia yang menurutnya masih menghadapi sejumlah tantangan dan memerlukan berbagai masukan dari peserta kongres. Ia juga menjelaskan tujuan utama penyelenggaraan kongres yang baru pertama kali digelar di Rusia.
Sebagai penutup, perwakilan peserta membacakan Deklarasi Kongres Pertama Bahasa Indonesia yang kemudian ditandatangani oleh seluruh peserta sebagai bentuk komitmen bersama.
Bendera Indonesia (Pixabay)