Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, berseloroh bahwa doanya ketika menjelang tidur malam, ialah tentang bagaimana meningkatkan lifting atau meningkatkan produksi minyak mentah setiap harinya. Ini adalah bukti keseriusannya dalam memenuhi target yang dicanangkan dalam Undang-Undang (UU) APBN.
Hal itu disampaikan Bahlil, saat rapat dengan Komisi XII DPR RI pada hari ini.
Mulanya, Bahlil mempertanyakan kapan terakhir target lifting minyak mentah pemerintah pada UU APBN, tercapai.
"Bapak-bapak ini kan sudah jadi anggota DPR lama. Tunjukkan kepada saya tahun berapa, terakhir, yang lifting kita mencapai APBN? Tunjukkan. Saya nggak mau bicara omon-omon, saya mau bicara fakta aja," ujar Bahlil di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Menurut dia, sudah sangat lama target lifting minyak mentah pemerintah tercapai. Bahkan, pada tahun 2024, target itu juga tak kunjung terpenuhi. Barulah di tahun 2025, target lifting pemerintah bisa tercapai. Ini tercapai, berkat kerja keras semua pihak, termasuk DPR.
"(Sekarang tahun 2025) Kita sudah mencapai 605 ribu barel per day," ucapnya.
"Sekali pun kenaikannya tidak signifikan, tapi hari ini kita sudah mencapai target APBN," imbuh Bahlil.
Bahlil lantas mengungkapkan perjuangannya untuk mencapai target lifting pemerintah. Bahlil berseloroh, setiap malam menjelang tidur, dirinya berdoa agar target lifting tercapai.
"Dan mengurus BBM ini, mengurus lifting ini bapak-ibu semua, saya jujur mengatakan, kita ini kalau tidur malam, baca doa tidur malam, terakhir baca doa lifting," kata Bahlil yang direspons tawa hadirin.
Baca Juga: Bahlil: Jasa Soeharto Lewat Program Transmigrasi Bentuk Persatuan di Papua
Ini dilakukan Bahlil, lantaran kinerja dirinya dinilai Presiden Prabowo Subianto ialah sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang APBN. Bahlil mengaku tak ambil pusing dengan omongan orang lain, saat bekerja. Yang terpenting baginya, ialah bekerja sesuai kebutuhan keinginan Prabowo.
"Karena bagi saya, KPI (Key Performance Indicator) saya yang dipegang oleh Bapak Presiden adalah apa yang ditargetkan di APBN dalam Undang-Undang APBN," kata dia.
"Dan saya nggak mau pusing, saya pembantu presiden. Menteri itu pejabat negara pembantu presiden. Bos kita cuma presiden, jadi bekerja sesuai apa yang diperintahkan. Bukan mereka yang orang lain pikirkan. Kalau pikirannya bagus ya kita rangkul, kalau tidak bagus ya sorry ye," sambung Ketua Umum Partai Golkar.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (NTVnews.id)